Sukses

Kisah Yudha And The Remora Mengembalikan Kejayaan Lagu Anak Indonesia

Susah cari lagu anak? Coba dengarkan lagu gubahan grup musik asal Yogyakarta ini.

Liputan6.com, Yogyakarta - Di tengah minimnya lagu anak, seorang jurnalis dari Yogyakarta, Yudha Kristiawan, memutuskan untuk berkontribusi dalam dunia anak. Laki-laki yang sebelumnya sudah berkecimpung di dunia musik sebagai vokalis Jasmine Akustik ini membuat proyek baru yang diberi ama Yudha And The Remora (YTR).

Proyek ini bertujuan mengembalikan kejayaan lagu anak di kalangan anak-anak dan keluarga di Indonesia. Single pertama YTR yang dirilis pada 17 Agustus lalu berjudul "Ayo ke Pantai". Lagu ini telah diputar secara langsung di dua radio di Yogyakarta dan selanjutnya bisa dinikmati di media sosial YTR dan gerai digital.

Lewat lagu ini, YTR mengajak seluruh keluarga di Indonesia bermain ke pantai, bersenang-senang menikmati keindahan alam, sekaligus tetap waspada.

"Yudha and The Remora mencoba memberikan konten lagu anak yang mengedukasi, sebab melalui lirik akan menentukan apakah pesan lagu tersebut mudah diterima oleh pendengar atau tidak," ujar Yudha, Selasa, 21 Agustus 2018.

Selama dua tahun terakhir, ia melakukan riset lagu anaktempo dulu. Ia pun rajin mengumpulkan dan memutar kaset lawas yang berisi lagu anak: Yoan Tanamal, Chicha Koeswoyo, Titiek Puspa, hingga Ria Enes.

Ia menemukan beberapa hal menarik pada lagu anak kala itu. Pesan moral yang saat ini disebut sebagai pendidikan karakter terdapat di semua lagu. Alur cerita lagu tidak melulu mengajak bermain dan belajar.

Lagu "Si Kodok" yang dinyanyikan Yoan Tanamal, misalnya, bercerita ketika Yoan ingin ibunya menangkap kodok yang dianggapnya lucu, tetapi sang ibu berkata tak perlu menangkapnya dan biarkan saja si kodok bebas melompat dan bermain.

"Di lagu lagu YTR nanti juga bakal selalu menyelipkan konten edukasi. Contoh di single berikutnya berjudul lumba-lumba. Kalau dulu ada lagu lumba-lumba bermain bola makan dulu, bermain api makan dulu, sekarang YTR punya lagu berjudul lumba-lumba yang liriknya, biarkan aku bebas hidup di laut lepas," tutur Yudha.

Ia juga berencana tampil di 1.000 sekolah di Indonesia, mulai dari tingkat TK sampai SMA. Selain untuk promosi, pementasan di sekolah menjadi wujud kesungguhan YTR dalam usaha mengembalikan popularitas lagu anak di kalangan anak-anak Indonesia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

2 dari 2 halaman

Keresahan Seorang Ayah

YTR lahir karena keresahan Yudha sebagai ayah. Ia kesulitan menemukan lagu yang pas untuk dinyanyikan anaknya. Ia nekat menciptakan lagu-lagu untuk anaknya, tapi sebatas mengendap di memori ponselnya.

Yudha pun mulai membuat konsep lagu anak zaman sekarang bersama beberapa teman dan memperoleh sejumlah masukan. Lagu itu pun menemukan rumahnya lewat proyek YTR.

Lantas, siapakah The Remora? The Remora diambil dari nama ikan sahabat yang selalu mendampingi hiu. Remora dan hiu memiliki hubungan khusus yang dikategorikan sebagai simbiosis mutualisme. Saat ini The Remora dihuni oleh Aki Anam dan Fredi.

Aki saat ini berprofesi sebagai program director di salah satu radio swasta di Yogyakarta. Di bidang musik, pria yang baru saja melepas masa lajang ini, aktif sebagai seorang DJ. Ia rajin menciptakan lagu dan komposisi musik. Ia juga personel band Display.

Sebelumnya, Aki pernah menjadi gitaris band alternatif punk bernama Peach 6012 asal Yogyakarta yang meramaikan ranah musik independen pada 2000-an.

Sementara Fredi, saat ini, berprofesi sebagai seorang sound engineer. Jebolan Jogja Audio School (JAS) ini kerap terlibat acara anak muda sebagai tim kreatif. Di bidang musik, ia sempat menjadi drummer band Reshuffle.