Liputan6.com, Kediri - Perayaan hari raya kurban menjadi berkah bagi pedagang peralatan tradisonal bakar sate. Beberapa hari terakhir, sejumlah pedagang peralatan bakar sate di Kota Kediri mengaku kebanjiran kiriman tusuk sate, kayu bakar arang serta tempat panggangan satai.
Yus, pedagang peralatan bakar satai mengatakan, jumlah permintaan masyarakat tinggi, terutama kayu arang dan tusuk satai. Yus menggelar dagangannya di pasar tradisional Kelurahan Bandar, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dia mengaku ikut mereguk manisnya berkah daging kurban.
"Ya kalau sekarang permintaan naik 20 persen. Kalau hari biasa saya biasa menjual 1 sampai 2 kuintal kayu arang, sekarang 2 kuintal lebih. Kenaikanya rata rata 20 persen," kata Yus, Rabu, 22 Agustus 2018.
Advertisement
Baca Juga
Yus menyebutkan, meski permintaan tinggi, harga peralatan bakaran satai relatif stabil. Satu ikat tusuk satai dijual seharga Rp 3.500, kayu arang Rp 4.000, serta tempat panggangan paling murah Rp 10 ribu, dan 20 ribu paling mahal dengan kualitas lebih bagus.
"Harga masih tetap normal seperti hari biasa," ucapnya.
Yus melanjutkan, kebanyakan yang membeli peralatan bakaran sate ini berasal dari masyarakat umum, pedagang eceran dan pondok pesantren.
"Kalau pondok pesantren, biasanya jauh hari sebelum Idul Adha sudah pesan lebih dulu, kalau warga biasa, ya saat kumpul sama keluarga ‎saja," ujarnya.
Yus mengungkapkan, untuk tusuk satai biasanya dipasok dari wilayah Trenggalek. Yus mengaku sudah menjalankan bisnisnya selama 18 tahun.
"Kayu bakar arang dari Bojonegoro, serta tempat panggangan diperoleh di wilayah Tulunganggung," Yus memungkasi.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Simak video menarik pilihan berikut ini: