Liputan6.com, Riau - Sebanyak 17 desa pedalaman di berbagai kabupaten di Riau akhirnya keluar dari kegelapan. Sekarang mereka bahagia dan bisa menikmati listrik untuk penerangan dan aktivitas sehari-harinya.
Perwakilan warga desa, Alias (50), mengaku sangat bahagia. Sebab, selama ini mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk menikmati listrik lewat mesin genset. Tidak sedikit juga biaya yang dihabiskan untuk membeli bahan bakarnya.
"Alhamdulillah untuk sekarang per bulannya cuma 200 ribu saja. Sebelumnya kami menggunakan genset menghabiskan uang rata-rata 800 ribu per bulannya. Jadi, sisa uangnya bisa kami gunakan untuk usaha lainnya," ujar Alias, Selasa, 28 Agustus 2018.
Advertisement
Baca Juga
General Manager PLN Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau (WRKR) M Irwansyah Putra mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi PLN dalam upayanya melistriki desa-desa di Riau. Di antaranya medan yang tidak mudah untuk dilewati menulusuri sungai-sungai yang dangkal dan melewati jalan-jalan bertanah.
Semangat warga membantu jadi kunci sukses pemasangan listrik. Tiang, kabel, dan material listrik lainnya digotong, diangkat, dan dibawa petugas PLN dengan bahu membahu bersama warga desa tanpa mesin.
"Hal ini dikarenakan akses jalan untuk dilewati kendaraan pengangkut material distribusi utama tidak memadai," ucap Irwansyah.
Dia menjelaskan, warga yang menikmati listrik terbagi dalam lima kabupaten. Sebanyak 11 desa berada di Kabupaten Indragiri Hilir, tiga desa di Kabupaten Rokan Hulu, sisanya satu desa masing-masing di Kabupaten Siak Sri Indrapura, Kampar dan Kepulauan Meranti.
"Dengan tambahan 17 desa itu, hingga Agustus 2018 PLN telah melistriki 1.699 desa dari 1.859 desa yang ada di Propinsi Riau. Hal ini menjadikan rasio desa berlistrik di Indonesia menjadi 91,39 persen," katanya.
Irwansyah menambahkan, hingga Juli 2018 Rasio elektrifikasi Riau sudah mencapai 87,28 persen. Adapun rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 100 persen yaitu Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kabupaten Kampar. Sedangkan rasio elektrifikasi yang masih dibawah 60 persen adalah Kabupaten Pelalawan 59,59 persen dan Indragiri Hilir 54,8 persen.
"Dengan kerjasama yang solid antara PLN dengan Pemerintah Daerah maka ratio elektifikasi bisa meningkat di akhir tahun ini dan tahun yang akan datang," ujar dia.
Irwansyah berharap pertumbuhan ekonomi desa dan taraf hidup warga di sana meningkat.
"Memasak nasi sekarang bisa mengunakan rice cooker, menjahit yang tadinya masih belum mengunakan mesin jahit listrik, belajar dan mengaji yang tadinya masih mengunakan lampu dari petromax, mulai sekarang dapat memanfaatkan energi listrik," katanya.
Di samping itu, Irwansyah menerangkan, untuk mewujudkan infrastruktur listrik belasan desa itu digelontorkan Rp 44 miliar. Dari nilai investasi tersebut dibangun jaringan tegangan menengah 101,82 KMS, jaringan tegangan rendah 65,35 KMS dan gardu distribusi 26 unit dengan total daya 2,35 MVA.Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Simak video menarik berikut ini: