Liputan6.com, Banyumas - Musik berdentam ketika belasan model cantik dan tampan berbusana aneka rupa memulai langkahnya di panggung yang disulap menjadi catwalk. Dengan kepercayaan diri tinggi, model berusia remaja ini berlenggak-lenggok bak model kelas dunia.
Beberapa di antaranya, cukup menarik perhatian. Ada yang bertemakan putri payung. Model ini tampak anggun dengan gaun putih berenda, dihiasi bunga-bunga. Payungnya terbuat dari sampah plastik dan kertas.
Ada pula yang mengenakan busana bertema semacam garuda nan perkasa. Barangkali, tema ini diangkat lantaran masih dekat dengan HUT Kemerdekaan ke-73 RI, 17 Agustus lalu. Model cantik itu tampak memesona.
Advertisement
Baca Juga
Selasa, (28/8/2018). Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas menggelar Fashion show yang dengan mendaur ulang limbah di Pendopo Wakil Bupati Banyumas. Kegiatan tersebut diikuti puluhan remaja dari 27 Kecamatan di Kabupaten Banyumas.
Saat persiapan, nampak para ibu PKK masing-masing kecamatan dengan cekatan dan penuh ketelatenan mengenakan busana pada anak anak remaja utusannya. Ibu-ibu kreatif ini menyulap limbah sampah menjadi busana nan mengesankan.
Para model cantik dan tampan ini pun tak kalah sumringah saat tampil di atas Catwalk. Mereka meneriakkan yel-yel anti narkoba dan kampanye lingkungan bersih yang menggugah hati.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Perang melawan Narkoba dan Sampah
Pj Ketua TP PKK Banyumas, Noordiana Budi Wibowo mengatakan lomba Fashion dan yel-yel ini merupakan program kerja PKK kabupaten yang diikuti perwakilan dari 27 kecamatan di Banyumas.
Lewat lomba ini, ibu-ibu PKK bersama remaja dapat berkarya dengan menciptakan busana yang menakjubkan. Limbah yang tak berdaya guna itu digunakan untuk membuat busana beraneka rupa yang memukau penonton.
"Busana daur ulang itu dibuat dari barang-barang bekas tak terpakai seperti koran, botol air mineral, tutup air mineral, bungkus plastik detergen, kain perca sisa hajatan, kardus, dan beragam barang tak terpakai lainnya," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa malam.
Ia pun bangga dengan kemampuan ibu-ibu yang mampu menyulap bahan daur ulang sampah menjadi busana yang menakjubkan. Harapannya aksi kreatif ini menjadi kampanye yang baik untuk mengurangi sampah dan menjadikannya barang dengan nilai ekonomi tinggi.
Sebabnya, pemanfaatan limbah ini sekaligus sebagai upaya pengelolaan sampah yang kini sudah menjadi masalah hampir di semua kota di Indonesia.
"Untuk yel-yel, peserta menggelorakan gerakan anti narkoba, serta ajakan untuk mengelola sampah secara baik, dengan jargon jargon yang mereka ciptakan," dia menjelaskan.
Seorang peserta perwakilan PKK Purwokerto selatan, Ika mengaku senang dan bangga mengikuti perlombaan ini. Sebab, kreasi daur ulang sampah buatannya bisa ditunjukan kepada masyarakat.
"Saya sangat senang sekali dengan adanya kegiatan ini. Selain sebagai ajang perlombaan sekaligus dapat menunjukkan hasil karya kepada masyarakat," ucap Ika.
Advertisement