Liputan6.com, Cirebon - Meninggalnya anggota PJR Ditlantas Polda Jabar Ipda Dodon Kusdianto pada Jumat, 24 Agustus 2018 malam, menyisakan duka mendalam. Ipda Dodon tewas akibat ditembak orang tak dikenal di KM 224 Tol Pejagan Cirebon
Jenazah Ipda Dodon disemayamkan di TPU Ki Gede Bulu sekitar 1 km dari kediaman orangtuanya di Desa Kebarepan Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Keluarga maupun kerabat mengaku terpukul atas peristiwa yang menimpa Ipda Dodon itu.
Seperti yang diungkapkan sang ayah, SM Kardila (76), dia mengaku sempat berbicara dengan anaknya saat ditangani medis di RS Mitra Plumbon Cirebon. Kardila mengaku, sang anak sempat menembakkan dua peluru yang bersarang di tubuh penembaknya.
Advertisement
"Setelah anak saya ditembaki kemudian menembak balas dan mengenai tubuh dua pelaku," kata dia, Selasa, 28 Agustus 2018.
Baca Juga
Pada peristiwa tersebut, tujuh peluru bersarang di dalam tubuh Dodon, yakni di bagian rahang yang mengakibatkan tiga giginya tanggal, bagian dada, tangan kanan dan bahu.
SM Kardila mengatakan, saat itu sang anak bermaksud baik untuk membantu tiga pelaku yang duduk di tepi Tol Pejagan. Namun, niat baik Dodon berujung tembakan bersarang di tubuhnya.
"Anak saya sempat bilang begitu tidak ada niatan atau menaruh curiga ketiga orang itu akan berbuat jahat. Ternyata, saat baru ditanya barangkali bisa membantu langsung dijawab dengan tembakan," ujar dia.
Dalam obrolannya, Kardila selalu mengingatkan anaknya untuk tidak pernah meninggalkan senjata saat berdinas. Dia pun tak menyalahkan tindakan sang anak yang menaruh senjatanya di bagian belakang mobil.
Kardila mengaku sangat sedih, apalagi ia merupakan pensiunan polisi dan kakak Dodon juga ada yang menjadi polisi.
"Makanya saat olah TKP di semak-semak sekitar Tol Pejagan ditemukan percikan darah diduga dari dalam tubuh pelaku. Tidak lama kemudian, Kapolda datang dan saya tidak diperkenankan bertemu anak lagi dan hingga meninggal ditemani istri," ujar dia.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Mimpi Sang Ibu
Dia mengagatakan, sebelum kejadian, belakangan ibunda Dodon Mienturmini (74) mengalami pengalaman aneh. Mienturmini mengaku bermimpi di rumahnya sedang menggelar hajatan.
Dia tidak mengerti apa maksud dari mimpi hajatan yang dialaminya itu. Tak disangka, seminggu kemudian Kadila mendapatkan kabar anaknya ditembak di Tol Pejagan Cirebon bersama rekannya Ipda Widi Harjan.
“Setelah merasa sakit, baru ia mengambil senjatanya,” ungkap Kardila.
Seperti diberitakan sebelumnya, isak tangis menyelimuti keluarga Anggota PJR Ditlantas Polda Jabar, Ipda Dodon Kusdianto, korban penembakan tiga orang tidak dikenal di KM 224 Tol Pejagan Cirebon pada Jumat, 24 Agustus 2018.
Ipda Dodon meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ipda Dodon terkena luka tembak di bagian rahang dan dada. Jenazah Ipda Dodon pun diantarkan ke rumah duka.
Sang istri, Riri yang ikut di dalam mobil jenazah tak kuasa menahan tangis saat tiba di rumah duka. Jenazah Dodon langsung dimandikan di rumah duka sebelum disemayamkan. Keluarga dan kerabat pun berdatangan ke rumah duka di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement