Liputan6.com, Bandung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil angkat bicara terkait kejahatan jalanan yang telah meresahkan warga. Dia mendukung polisi untuk bertindak tegas dan terukur terhadap para pelaku kejahatan jalanan. Apalagi belakangan aksi begal menewaskan mahasiswi di Bandung.
"Jangan macam-macam di Kota Bandung. Untuk urusan begal ini harus tegas," kata Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/9/2018).
Gubernur Jawa Barat terpilih itu juga gerah atas tindakan brutal para pelaku. Tak hanya melukai korbannya, pelaku juga tak segan melawan petugas saat akan ditangkap. Sehingga polisi tak jarang harus melumpuhkan para pelaku kejahatan dengan timah panas.
Advertisement
"(Melawan saat ditangkap) jika itu diperlukan untuk tembak di tempat saya setuju," tegas Ridwan.
Baca Juga
Ridwan mengungkapkan, pelaku kejahatan jalanan yang kerap beraksi di Kota Bandung berasal dari luar daerah. Mereka sengaja beraksi di Kota Bandung karena diduga banyak target yang bisa menjadi korban.
"Secara statistik, hampir 2/3 (pelaku) bukan KTP Bandung. Pelakunya itu menargetkan kota turis, kota wisata. Instrumen sosial warga Bandung sudah memadai, jadi menandakan ini kriminalitas murni," beber dia.
Pemkot Bandung memeng telah memberikan dukungan nyata kepada Polrestabes Bandung untuk memberantas kejahatan jalanan. Salah satunya pemberian 15 sepeda motor kepada tim Prabu.
Selain itu, Pemkot Bandung juga berusaha untuk menambah penerangan di jalanan Kota Bandung. Saat ini, Pemkot Bandung sedang melelang proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)/Public Private Partnership (PPP).
"Kota sedang lelang PPP, semuanya gak sanggup ditanggung APBD," katanya.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak video pilihan berikut ini:
Tim Khusus Buru Begal
Seperti diketahui, Polrestabes Bandung membentuk tim khusus untuk memburu para begal yang mengakibatkan mahasiswi bernama Shanda Puti Denada (23) meninggal dunia akibat aksi mereka.
"Tim sudah dibentuk sejak kemarin. Setelah kejadian, langsung terjunkan tim untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut lagi terkait kasus ini," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M. Yoris Maulana ketika dihubungi melalui telepon di Bandung, Jumat (31/8/2018).
Menurut Yoris, tim tersebut telah meminta keterangan sejumlah saksi dan mencari barang bukti lainnya, seperti kamera pengintai atau CCTV di sekitar lokasi kejadian. Untuk menghindari jatuhnya korban lain, polisi mengimbau agar seluruh warga Bandung lebih berhati-hati ketika hendak keluar rumah pada malam hari.
Sebelumnya, Shanda menjadi korban pembegalan di Kota Bandung pada Kamis dini hari, 30 Agustus 2018, sekitar pukul 03.30 WIB. Ia meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung akibat luka parah di kepala.
Saat berboncengan dengan temannya, tas Shanda ditarik dari belakang oleh begal di kawasan Jembatan Pasupati, Kota Bandung. Mahasiswi Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STT Tekstil) Bandung itu tersungkur di aspal dengan kepala terluka.
Sementara, temannya yang mengendarai sepeda motor dari arah Cihampelas melewati Jembatan Pasupati, hanya tergores. Saat dipepet begal itu, mereka hendak menuju indekos rekannya di daerah Dipatiukur Kota Bandung.
Advertisement