Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 65 hektare kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) hangus terbakar. Lokasi kebakaran berada di elevasi 45-60 derajat atau curam, berupa 85 persen Sabana yang terdiri dari alang-alang dengan ketebalan 85-150 cm, serta terdapat cemara yang sudah kering.
Sampai berita ini diturunkan, peristiwa kebakaran yang terjadi akhir pekan kemarin, Sabtu (1/9/2018), masih dalam proses penyelidikan untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Advertisement
Baca Juga
Terkait peristiwa ini, Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kementerian Pariwisata saat dihubungi Liputan6.com mengatakan, pasca-kebakaran jalur lintas wisatawan dari arah Malang yang ingin berkunjung ke Gunung Bromo sudah dibuka kembali, dan aktivitas wisata terpantau berjalan normal sejak Minggu sore, 2 September 2018.
"Jalur arah Malang dipastikan aman bagi wisatawan Gunung Bromo," ungkap Guntur.
15 Titik Pos Pantau
Lebih jauh Guntur mengatakan, peristiwa kebakaran yang kerap terjadi di destinasi wisata Indonesia saat musim kemarau menjadi perhatian khusus Kementerian Pariwisata. Bahkan tak ingin kejadian serupa terjadi lagi, Kabupaten Malang telah mengaktifkan 15 pos pantau yang dibentuk Perhutani Kabupaten Malang.
Sebanyak 15 pos pantau tersebut tersebar di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Malang dan di setiap pos terdapat minimal dua personel yang berjaga. Sekitar 250 personel dari KPH Malang telah disiapkan untuk hal ini.
"Kami sangat mengapresiasi dan berharap destinasi wisata Bromo Tengger Semeru yang merupakan salah satu destinasi branding nasional ini tetap kondusif untuk dikunjungi wisatawan," kata Guntur Sakti.
Simak juga video berikut ini:
Advertisement