Liputan6.com, Jakarta - Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang digelar 7-10 Oktober 2018 akan kembali merapat ke Pelabuhan Kumai di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Dari pelabuhan ini, sekitar 70 yacht akan mengunjungi destinasi Taman Nasional Tanjung Puting dan melihat Orangutan di Camp Prof De Birute Galdikas dan Camp Leakey.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Dwisuryo Indroyono Soesilo, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Senin (3/9/2018) mengatakan, Wonderful Sail to Indonesia menjadi wisata layar terpanjang di dunia melintasi jalur terbaik sepanjang 7.000 km di perairan Nusantara.
Advertisement
Baca Juga
Ajang itu berlangsung selama lima bulan, dari Juni hingga November 2018. Waktu tersebut diyakini menjadi saat yang tepat, karena perairan di garis Khatulistiwa sedang berada di cuaca yang paling baik.
"Wonderful Sail to Indonesia menjadi branding wisata layar yang prestisius bagi Indonesia di tingkat internasional, juga menciptakan jalur reli yacht terbaik dunia," kata Indroyono.
Indroyono menjelaskan selama lima bulan berlayar para yachter akan singgah di pulau-pulau sebagai titik labuh. Mulai dari entry port hingga exit port telah dipersiapkan sekitar 53 destinasi yang akan disinggahi.
Di setiap destinasi yang disinggahi, mereka membelanjakan uangnya untuk menikmati kuliner, membeli cenderamata, menggunakan transportasi lokal, maupun untuk keperluan lainnya.
"Ketika singgah di Pelabuhan Kumai mereka menggunakan perahu klotok khas yang bisa digunakan sebagai tempat menginap (homestay) sambil berjalan menuju TN Tanjung Puting," kata Indroyono menambahkan.
Membangun Pariwisata Daerah
Sementara itu, Kadis Budpar Pemprov Kalteng Guntur Talajan mengatakan, sejumlah agenda acara telah disiapkan antara lain penyambuta para peserta rally dengan jamuan makan malam, demo membuat kuliner khas daerah, serta pertunjukan kesenian dan budaya daerah.
"Para travel agen daerah menyiapkan tujuh paket wisata pilihan menarik. Ketujuh paket wisata tersebut adalah Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Pesalat, Pondok Ambung, Camp Leakey, Sungai Buluh Besar, dan Sungai Arut Tebal & Sungai Perlu,” kata Guntur Talajan.
Indroyono mengatakan event Wonderful Sail To Indonesia 2018 selain untuk mempromosikan potensi wisata bahari Indonesia tidak hanya sebagai lintasan kapal-kapal saja, namun menjadi destinasi wisata layar terbesar di dunia salah satunya melalui kapal-kapal layar internasional.
Event ini juga menjadi momentum yang baik untuk mempromosikan bahwa Indonesia telah melakukan deregulasi (Perpres RI Nomor 79/ 2011, diubah dengan Perpres No 180/ 2014 dan disempurnakan menjadi Perpres No. 105/ 2015) yang memberikan kemudahan masuknya kunjungan kapal wisata yacht asing ke Indonesia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement