Sukses

Filosofi Aksara Jawa dalam Rancangan Busana Muslim Desainer Indonesia

Ria Miranda punya koleksi baru yang mengadopsi budaya Jawa. Rancangannya pun sarat filosofi.

Liputan6.com, Yogyakarta Ria Miranda, salah satu perancang busana muslim ternama di Indonesia, mengadopsi aksara Jawa untuk koleksi terbarunya. Karya yang sarat makna ajaran budi pekerti dan filosofi kehidupan ini hadir lewat 12 pilihan busana dengan pola khas tradisional Jawa dibalut warna fall winter yang identik dengan gelap dan cenderung berwarna tanah.

Ria meluncurkan koleksi busana muslim yang diberi nama Aksara ini setelah terinspirasi budaya Jawa. Terlebih ia menggelar peragaan busana di Yogyakarta.

"Pernah ada yang terinspirasi dari Lombok, peragaan busana kemarin di Semarang mengangkat tema canting, intinya terinspirasi dari cabang di setiap kota," ujar Ria, Sabtu (1/9/2018).

Tema Aksara diangkat untuk menggambarkan simbol komunikasi antar manusia untuk saling memahami perbedaan. Ia mengungkapkan Hanacaraka bercerita tentang keterkaitan manusia dengan pencipta.

Manusia lahir tanpa membawa apa-apa dan meninggalkan dunia dengan kesederhanaan. Saat lahir, manusia juga dikaruniai potensi yang seharusnya digunakan untuk kebaikan sebagai sebuah amanah.

Ria menuturkan setiap suku kata aksara Jawa membentuk pola bersambung yang saling terkait. Ia menilai, pesan yang terkandung di dalamnya tentang kehidupan manusia yang saling berdampingan, menjaga tutur bahasa dan pola perilaku antar sesama, supaya tercipta suasana aman dan damai.

"Saya melihat komitmen sejalan dengan nilai yang terkandung di dalamnya dan harapannya koleksi Aksara tidak sekadar busana muslim, melainkan sebagai pesan untuk menjadi lebih baik lagi, fokus pada potensi diri untuk kebaikan sesama manusia," ucap Ria.

 

2 dari 3 halaman

Detail Budaya Jawa dalam Busana Muslim Aksara

Koleksi busana muslim Ria Miranda kali ini tidak lepas dari detail-detail khas budaya Jawa, misal pola batik. Ia juga menerapkan pola monogram yang dipadupadankan dengan ornament gunungan wayang dan aksara Jawa.

Koleksi yang ditampilkan, meliputi, atasan tunik, gamis, kerudung, dan sebagainya. Bahan yang dipakai berupa satin dan katun.

"Tantangan terbesar saya bisa konsisten mengeluarkan koleksi baru, apalagi saya sekarang mengasuh tiga anak," tutur Ria.

Ria Miranda identik dengan busana muslim classy. Kebanyakan koleksi ya berwarna pastel dan ditargetkan untuk ibu muda.

Bahan dan pola jahit yang memudahkan pakaian ketika disetrika pun menjadi pertimbangan utama Ria. Menurutnya, kondisi itu menjadi kebutuhan ibu muda yang tetap perlu berhias tanpa membutuhkan waktu lama.

 

3 dari 3 halaman

Trendsetter Hijab

Ria dengan brand Riamiranda termasuk salah satu di antara empat orang tokoh perancang busana yang dianggap mempengaruhi tren pemakaian busana muslim hijab di tanah air. Sentuhan pastel dan feminin ditambah eksploitasi garis membuat rancangannya berkarakter kuat dan disukai hijaber.

Ria memiliki outlet yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Yogyakarta adalah salah satunya.

Untuk mempromosikan karyanya, Ria juga menggandeng pelanggannya yang merupakan publik figur untuk dijadikan model, yakni Inneke Koesherawati, Berliana Febrianti, Puput Melati, dan Marini Zumarnis.

Di Yogyakarta, House of Riamiranda berlokasi di Ring Road Utara Depok Timur. Outlet ini sudah berdiri sejak 2013 dan kebanyakan pelanggan adalah ibu muda.

Harga produk Riamiranda yang ditawarkan mulai Rp 325.000 sampai Rp 4 juta. Setiap bulan setidaknya 70 sampai 100 potong produk terjual.