Sukses

Jual Manggis sampai ke Tiongkok

Bali mengekspor manggis ke Tiongkok dan ayam ke Timor Leste.

Liputan6.com, Denpasar - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas dua produk ekspor di Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos (Regulator Agent) PT Angkasa Pura Logistik Kantor Cabang Bali, Kamis, 6 September 2018.

Ekspor pertama adalah bibit ayam atau DOC (Day Old Chicken) CP 909 Layer sebanyak 32 ribu ekor dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ke Timor Leste. Produk lokal Bali lainnya yang diekspor adalah buah manggis sebanyak 9 ribu ton dari PT Radja Manggis Sejati ke Tiongkok.

"Hari ini kita lepas buah manggis dan anak ayam untuk mencetak dolar dari Bali," kata Amran sambil memeriksa buah manggis dan bibit ayam DOC yang diekspor ini.

Khusus buah manggis, ekspor langsung ke Tiongkok ini menjadi terobosan baru dan langkah strategis. Sebelumnya, ekspor manggis ke Negeri Tirai Bambu itu harus transit ke sejumlah negara, seperti ke Singapura dan Malaysia.

 "Kami harapkan lebih banyak manggis yang bisa diekspor langsung ke Tiongkok," harapnya. 

2 dari 2 halaman

Permintaan Manggis Sangat Tinggi

Kementerian Pertanian juga mendorong lebih banyak produk pertanian dan peternakan Bali untuk diekspor. Hal ini juga sebagai salah satu upaya strategis menjaga stabilitas rupiah yang belakangan kian tertekan dengan menguatkan dolar AS.

"Dengan lebih banyak adanya ekspor, kami dorong gerakan mencetak dolar dari Bali," ucapnya. Menurutnya, produk pertanian dan peternakan punya potensi besar untuk masuk ke pasar ekspor.

"Domba, kambing, jagung, ayam olahan potensial untuk diekspor," imbuhnya. Sementara itu, Direktur PT Radja Manggis Sejati, Jro Putu Tesan menuturkan, sejak pertengahan 2018 hingga April sudah ada permintaan 9 ribu ton manggis yang akan diekspor ke Tiongkok.

"Di Indonesia kami yang pertama kirim manggis untuk ekspor ke Tiongkok dan permintaannya terus bertambah," kata Jro Tesan.

Hadir dalam pelepasan produk ekspor ini anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian dan peternakan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, Kepala Dinas Peternak dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Bali Putu Astawa, perwakilan pihak PT Charoen Pokphand Indonesia dan pihak terkait.

Saksikan video pilihan berikut ini: