Liputan6.com, Purwokerto - September 2018 ini, KA Wijaya Kusuma tepat setahun beroperasi. Pada ulang tahunnya yang pertama, kereta jurusan Cilacap-Yogyakarta-Solo pergi pulang (PP) ini memperpanjang rute hingga Banyuwangi, 1 September lalu.
Perpanjangan rute ini dilakukan untuk merespon permintaan masyarakat yang kini cenedrung memilih moda transportasi darat alternatif di tengah semakin padatnya jalan raya. Mereka nampaknya butuh alat transportasi massal yang cepat dan tepat waktu.
Hal itu bisa dilihat dari okupansi atau tingkat keterisian kursi KA Wijaya Kusuma yang terus naik dari waktu ke waktu sejak pertama kali diluncurkan setahun lampau. Kereta ini memang diproyeksikan untuk menghubungkan kota pendidikan, wisata, dan industri di Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Advertisement
Yang mengejutkan, sejak diperpanjang rutenya hingga Banyuwangi, Jawa Timur, okupansi kereta ini selalu membludak. Bahkan pada akhir pekan, tingkat keterisiannya lebih dari 200 persen.
Baca Juga
Padahal, kereta Wijaya Kusuma berkapasitas cukup besar, terdiri dari rangkaian empat kereta eksekutif dan tiga gerbong premium. Adapun kapasitas tempat duduknya yakni 200 kursi eksekutif dan 192 kursi premium, total 392 tempat duduk.
"Okupansi KA Wijaya Kusuma selalu di atas 100 persen sejak diluncurkan 1 September kemarin," kata juru bicara PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Supriyanto, Jumat, 7 September 2018.
Dia mencontohkan, pada hari diresmikan, Sabtu, 1 September 2018, jumlah penumpang yang naik KA Wijaya Kusuma Cilacap-Banyuwangi terdiri dari 302 penumpang gerbong eksekutif dan 314 penumpang premium, total 616 orang atau 157 persen.
Pada hari kedua, Minggu, 2 September 2018, jumlah penumpang kereta Wijaya Kusuma 814 orang atau 207 persen. Pada hari ketiga hingga keenam sejak hari peluncuran, okupansi di atas 100 persen pun masih berlanjut.
"Senin, 486 orang atau 123 persen, Selasa 416 orang atau 106 persen, Rabu 404 atau 103Persen dan Kamis total penumpang 566 orang atau 144 persen," ucap dia, merinci.
Moda Transportasi Alternatif di Jalur Wisata dan Pendidikan
Tingginya okupansi juga terjadi dari arah sebaliknya. Penumpang dari arah Banyuwangi-Yogyakarta-Cilacap juga sangat tinggi. Okupansi kereta di jalur selatan Jawa Tengah ini selalu berokupansi di atas 100 persen.
Dia merinci, pada Sabtu, 1 September 2018, jumlah penumpang adalah 819 orang atau atau 208 persen. Pada Minggu, penumpang mencapai 991 orang, dengan rincian 433 kereta eksekutif dan 558 premium, atau mencapai 252 persen kapasitas.
Tingginya keterisian kereta masih berlanjut pada Senin, 3 September 2018, di mana jumlah penumpang kereta eksekutif sebanyak 244 dan premium 343 orang, dengan total total 587 penumpang atau 150 persen.
"Selasa penumpang total 489 atau 125 persen, Rabu total 472 atau 120 persen, dan Kamis jumlah penumpang total 689 orang atau 176 persen," dia menambahkan.
Supriyanto menilai, rute baru KA Wijayakusuma ini membuat masyarakat memiliki banyak pilihan transportasi, terutama bagi warga Kota Cilacap dan sekitarnya yang akan bepergian menuju Yogyakarta, Solo, Surabaya, Jember hingga Bayuwangi.
Yogyakarta dan Solo adalah kota pelajar yang juga dikenal sebagai kota wisata dan budaya. Banyuwangi pun mulai bersolek sebagai destinasi wisata baru yang menjanjikan di Indonesia. Adapun Cilacap dikenal sebagai pusat industri.
"Sebaliknya dari Banyuwangi tujuan Surabaya, Solo, Yogyakarta sampai Cilacap. Baik untuk wisata, bisnis, sekolah maupun belanja di Solo dan Yogya," ujar Supriyanto.
Layanannya pun cukup mudah. Selain KAI Acces, calon penumpang bisa membeli langsung di stasiun dengan dengan jarak dan tarif khusus Go show yang dapat dilayani pembeliannya mulai dua jam sebelum keberangkatan KA.
Tak dipungkiri pula, tingginya okupansi ini kemungkinan masih dipengaruhi tarif promo Cilacap-Banyuwangi dan dari arah sebaliknya selama September 2018 ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement