Sukses

Pengalaman Menggelitik Gus Miftah Saat Berdakwah di Tempat Hiburan Malam

Gus Miftah menceritakan pengalaman unik saat berdakwah di tempat hiburan malam.

Liputan6.com, Yogyakarta - Gus Miftah bercerita soal pengalamannya selama belasan tahun berdakwah dan selawat di tempat hiburan malam. Ia mengalami sejumlah kejadian unik yang membuatnya selalu terkenang.

Dia pernah berdakwah dan selawat diikuti oleh jamaah yang mabuk. Menurut Gus Miftah, itu bukan pemandangan yang aneh ketika dia berdakwah.

"Kalau sewaktu kita pengajian dan ada tamu yang mengamuk, menantang berkelahi itu juga biasa, bagi saya yang penting pendekatannya saja," ucap Gus Miftah beberapa waktu lalu.

Ia bercerita, pernah pula ketika salat magrib ada tamu yang berteriak menyuruhnya untuk berhenti. Saat itu, Gus Miftah yang menjadi imamnya.

Ia dilema, antara menjawab atau tidak. Pertimbangannya, ketika menjawab maka salatnya batal dan jika tidak menjawab ia seperti ditantang.

"Ternyata, tamu itu menyuruh berhenti karena dia ingin ikut salat," tuturnya.

Ia mengaku jemaahnya tidak melulu berkerudung, apalagi ketika ia berdakwah dan selawat di tempat hiburan malam. Meskipun demikian, ia tidak merasa terganggu dengan pemandangan itu.

Gus Miftah berpendapat banyak yang menganggap ia mengaji sembari melihat aurat. "Saya tidak senafsu itu," kata Gus Miftah.

2 dari 2 halaman

Kontroversi Hal Wajar

Gus Miftah mengungkapkan usai video dakwah di tempat hiburan malam viral, banyak orang yang mengirim pesan pribadi melalui media sosial.

Anak-anak di dunia malam kerap dipandang negatif dan kaum marjinal. Namun, Gus Miftah selalu memandang orang baik punya masa lalu dan orang jelek punya masa depan.

"Kalau kemudian menimbulkan kontroversi wajar, mempersoalkan adab dan etika, padahal di beberapa tempat hiburan malam azan dan salat berjemaah itu biasa," ucapnya.

Ia juga tidak mempersoalkan komentar warganet yang menghakiminya, termasuk dicap dajjal dan kafir.

"Silahkan menyalahkan saya tetapi jangan mempersoalkan mereka bermesraan dengan Tuhan," kata Gus Miftah.

Ia juga merasa senang dan terharu mendapat pesan dari perempuan yang pernah bekerja di tempat hiburan malam dan mendukung apa yang dilakukan Gus Miftah selama ini.

Sepintas, Gus Miftah mengulang pesan perempuan yang kebetulan nonmuslim itu. Ia bilang kepada Gus Miftah, menabur tidak bisa langsung menuai dan Gus Miftah sedang menabur benih kebaikan.

"Dia juga menekankan Tuhan datang untuk orang berdosa bukan orang yang sok suci, dan saya sangat terharu sekali membacanya," ujarnya.