Sukses

Manisnya Bisnis Tas Lukis Ramah Lingkungan Perempuan Jetis

Harganya tak terlalu mahal, tapi penampilan tas lukis karya perempuan Jetis, Mojokerto itu terlihat cantik.

Liputan6.com, Mojokerto - Melukis adalah hobi yang membawa berkah bagi perempuan muda asal Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang membuat kerajinan tas lukis.

Selain bisa menyalurkan hobinya, ia mampu menghasilkan rupiah dengan tas lukis produksinya. Tas lukis yang dibuat Puspita Amalaia Sari (25) ini selain indah juga ramah lingkungan karena terbuat dari kain.

"Saya memang hobi melukis sejak remaja dulu, selain itu saya juga hobi mgnoleksi tas casual. Awalnya, saya coba membuat tas lukis untuk saya pakai sendiri dan dipakai keponakan saya. Dari sini, mulai banyak teman-teman saya yang tertarik dengan tas lukis," tuturnya, Sabtu, 8 September 2018.

Tumpukan dompet tas dan kain memenuhi ruang workshop milik Puspita. Sebagian produk tersebut sudah dihiasi dengan lukisan yang indah. Namun, ada pula yang belum selesai sempurna. Sejak dua tahun lalu, perempuan lulusan Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya ini menggeluti bisnis tas lukis. Tas dan dompet dipilih sesuai pesanan.

"Pada tas atau dompet yang sudah disortir, dibuat pola dengan pensil sesuai dengan motif dan gambar pesanan konsumen. Selesai dibuat pola, kemudian dilukis dengan bahan cat akrilik," katanya.

Berbagai produk telah dihasilkan oleh Puspita, di antaranya pouch bag, dompet, tote bag, dan string bag. Tas lukis produksi Puspita ini didominasi motif bunga. Namun, ia juga melayani motif gambar lainnya sesuai dengan pesanan.

Setelah mencari bahan yang pas untuk membuat tas lukis, Puspita akhirnya memutuskan menggunakan tas kain yang dilukis menggunakan cat akrilik. Dengan menggunakan cat akrilik, lukisan yang ada di tas tersebut tidak akan luntur saat tas dicuci.

"Karakteristik cat akrilik ini mudah meresap di kain sejenis kanvas. Untuk mengeringkan cat ini juga mudah, tidak perlu dijemur, cat sudah langsung kering dan tas sudah bisa langsung dipakai," ucapnya.

Dalam memasarkan tas lukis, selama ini Puspita hanya memanfaatkan media sosial seperti Instagram. Tas yang sudah dilukis kemudian difoto dan diunggah di instagram Puspita, yakni @pansy.room.

"Selain di instagram, keponakan saya juga sering bawa tas lukis ke sekolahnya. Banyak juga teman-temannya yang kemudian beli tas lukis. Tas lukis ini memang saat ini tengah digemari remaja," ujar dia.

Dijual dengan harga yang sangat terjangkau yakni mulai Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu, Puspita mengaku selama sebulan omzetnya mencapai Rp 4 juta. Pembelinya tak hanya dari Mojokerto, tetapi juga pernah melayani pesanan tas lukis yang dikirim ke Batam dan Kalimantan.

"Rata-rata yang memesan tas lukis ini untuk dipakai pribadi. Selain itu, juga ada yang memesan tas lukis untuk suvenir pernikahan. Biasanya, kalau pemesanannya banyak dengan motif yang sama, kami membutuhkan waktu yang lebih lama karena ini saya kerjakan sendiri," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: