Sukses

Misi Besar Palembang Kembali Jadi Venesia dari Timur

Sungai Sekanak Palembang menjadi salah satu anak Sungai Musi yang dinormalisasi.

Liputan6.com, Palembang - Upaya normalisasi anak Sungai Musi di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menghabiskan anggaran sangat besar. Salah satunya, normalisasi Sungai Sekanak di Kelurahan 26 Ilir Palembang yang menyedot dana hingga ratusan miliar.

Di awal restorasi Sungai Sekanak, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah menggulirkan dana sebesar Rp 7,2 miliar. Dana tersebut ternyata masih belum cukup menyelesaikan program Sekanak Bersolek Palembang.

Menurut Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo, Sungai Sekanak seharusnya menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VIII karena berada di wilayah Palembang. Jika dibebankan seluruhnya ke balai, maka akan sulit mencapai target.

"Anggaran awal Rp 7,2 miliar, tapi kita akan pinjam dana dari sarana multiyears dan sudah disetujui. Rencananya, dana sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk melanjutkan normalisasi Sungai Sekanak Palembang," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (19/9/2018).

Pinjaman dana segar tersebut akan langsung digunakan untuk mempercantik Sungai Sekanak agar bisa menjadi salah satu destinasi wisata air di Palembang. Pemkot Palembang akan mengangsur pembayaran dana tersebut secara bertahap.

Program Sekanak Bersolek merupakan aplikasi gotong-royong yang sudah dicetuskan Pemkot Palembang sejak beberapa tahun lalu. Agar lebih memperindah penampilan Sungai Sekanak, mereka menghias dinding dengan mural.

Ada 300 anak Sungai Musi di Palembang yang menjadi target restorasi dan normalisasi Pemkot Palembang. Program ini diharapkan untuk mengembalikan fungsi sungai menjadi jalur transportasi alternatif di kota Palembang.

"Di masa Kerajaan Sriwijaya, Sungai Musi terkenal di dunia dan saat itu belum ada jalur darat dan udara. Ini komitmen kita untuk mengembalikan julukan Venesia dari Timur," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Jangan Kotori Lagi

Gotong-royong yang lebih didominasi anak Sungai Musi di Palembang dilakukan Pemkot Palembang di berbagai wilayah, baik di pusat kota maupun pinggiran Kota Palembang.

Tradisi membuang sampah di aliran sungai menjadi kebiasaan warga Palembang. Gerakan gotong-royong sendiri dicanangkan Wako Palembang untuk mengubah kebiasaan warga dan menjadikan aliran sungai bersih dari sampah.

"Sungai memberikan manfaat yang besar dan jangan melupakan itu. Kita berharap jangan dikotori lagi. Tidak mungkin pemerintah akan mampu menjaga tanpa dukungan masyarakat," katanya.

Normalisasi Sungai Sekanak sudah dilakukan dalam satu tahun terakhir. Pengerukan anak Sungai Musi ini menghasilkan banyak tumpukan sampah rumah tangga yang terlalu lama mengendap.

Bahkan hingga sekarang, bau busuk sampah di Sungai Musi masih tercium menyengat, walau jumlah sampah di kawasan Kelurahan 26 Ilir Palembang ini sudah banyak berkurang.

Saksikan video pilihan berikut ini: