Liputan6.com, Palembang - Jalan Tol Palembang Inderalaya (Palindra) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2017 lalu, sudah dipadati pengguna kendaraan roda empat. Di awal pembukaannya, tol pertama di Sumatera Selatan (Sumsel) yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) ini, bisa dilewati pengguna mobil tanpa dibebankan tarif tol.
Tol Palindra yang diberlakukan tarif awal pada 2 November 2017 mempunyai tiga gerbang loket, yaitu Palembang, Pemulutan, dan Inderalaya di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel. Khusus untuk pengendara yang melewati gerbang tol dari Pemulutan ke Inderalaya dan sebaliknya, tidak dikenakan tarif apa pun.
Adapun dari Palembang – Pemulutan, Palembang – Inderalaya, Pemulutan – Palembang dan Inderalaya ke Palembang hanya dikenakan tarif Rp 6.000 hingga Rp 17.500.
Advertisement
Baca Juga
Namun per tanggal 21 September 2018, seluruh rute di tiga gerbang besar di Sumsel ini, dibebankan biaya berdasarkan jarak dan golongan kendaraan. Untuk rute Palembang – Pemulutan dan arus balik dikenakan biaya Rp 7.000 hingga Rp 14.000.
Dari gerbang tol Palembang – Inderalaya dan arus balik sebesar Rp 20.000 hingga Rp 40.000. Di gerbang tol Pemulutan hingga Palembang dan arus balik, harga tarif tol dari Rp 13.000 hingga Rp 26.000.
Menurut Kepala Cabang (Kacab) Operasional Tol Palindra, Darwan Edison, penetapan ini bukan kenaikan tarif tol namun mulai diberlakukan tarif normal.
"Selama ini tanpa tarif, sekarang masuk tol sesuai jarak tempuh akan dikenakan tarif. Surat Keputusan (SK) tarif baru yang ditetapkan Kepmen PUPR RI No.712 KPTS/M/2018 sudah diberlakukan sejak tanggal 14 September 2018," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (20/9/2018).
Namun pihak Tol Palindra akan menyosialisasikan tarif baru ini ke masyarakat di Sumsel. Pada tanggal 21 September 2018 mendatang, tarif baru akan langsung diberlakukan.
Â
Keunggulan Tol Palindra
Keputusan Menteri tersebut menerapkan tarif Rp 911/kilometer untuk kendaraan golongan I, Rp 1.367/kilometer untuk golongan II dan golongan III, Rp 1.822/kilometer untuk golongan IV dan golongan V.
"Secara akumulasi tidak ada perbedaan tarif, karena ini tarif subsidi silang. Untuk subsidi golongan I itu dari kendaraan golongan III-V. Bahkan tarif untuk kendaraan golongan III-V malah turun," katanya.
Dibandingkan tol di beberapa daerah yang pembangunannya serempak, tarif Tol Palindra diklaim lebih murah. Bahkan Tol Palindra mempunyai keunggulan, yaitu jarak reflektor jalan di bahu kanan dan kiri lebih rapat, yaitu per 4 meter.
Kerapatan jarak reflektor ini membuat pengendara lebih aman dari kecelakaan lalu lintas saat membawa kendaraan di malam hari.
"Kita juga menyediakan pengisian saldo dan penjualan kartu electronic-tol (e-Tol) di loket langsung. Kapasitas tol dengan jumlah 18 gerbang loket ini bisa menampung hingga 40 ribu kendaraan," ujarnya.
Advertisement