Sukses

Akhir Pekan dengan Menari Topeng Cirebon Bersama di Keraton Kasepuhan

Tanpa perlengkapan tari, para pengunjung Keraton Kasepuhan Cirebon diajak menari Topeng secara dadakan.

Liputan6.com, Cirebon - Ratusan masyarakat menari Topeng Cirebon hingga Poco-Poco bersama di halaman Keraton Kasepuhan Cirebon. Geliat menari bersama ini sebagai bagian dari upaya melestarikan seni tari warisan Cirebon.

Antusiasme pengunjung terlihat saat salah satu penari Topeng Cirebon, Inu Kertapati memimpin langsung kegiatan menari bersama itu. Satu per satu pengunjung yang tengah menikmati wisata datang dan ikut menari.

"Baru kali ini ada kegiatan menari bersama di keraton lagi dan kami diperbolehkan ikut tanpa harus pakai kostum tari lengkap," kata salah seorang pengunjung, Wilda, Sabtu (22/9/2018).

Warga Jakarta itu mengaku baru pertama kali berkunjung ke Cirebon. Kunjungannya ke Keraton Kasepuhan Cirebon itu membuatnya berkesan.

Dia menganggap, keraton merupakan peninggalan sejarah budaya. Oleh karena itu, dia sempat menganggap pengunjung tidak bisa sembarangan dalam beraktivitas.

"Pastinya ada semacam aturan yang tidak boleh kami langgar setiap berkunjung ternyata di sini terbuka dan kami justru diajak sama abdi dalemnya langsung," tutur dia.

Kegiatan menari bersama tersebut merupakan bagian dari program sekolah menari gratis Keraton Kasepuhan Cirebon. "Kami bersama Keraton Kasepuhan Cirebon membuka sekolah menari gratis," kata pengurus Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusumawardani Wijayanti.

Dia mengatakan, rencananya pembukaan kelas menari gratis tersebut akan dilakukan minggu depan. Saat ini sudah ada 260 calon siswa menari.

Tiap akhir pekan, siswa akan dilatih menari di lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon. Dia mengatakan, program kelas menari gratis tersebut bekerja sama dengan PT Pertamina Internasional EP.

"Pendaftaran terbuka setiap hari Sabtu di Keraton Kasepuhan. Program ini baru satu tahun dulu, harapannya terus diperpanjang," ujar dia.

Sekolah menari gratis akan fokus memperdalam seni tari berbasis kearifan lokal. Salah satu yang akan diajarkan tentu saja tari Topeng Cirebon yang dinilai memiliki gerakan tari yang sangat dinamis. 

Dalam sekolah gratis ini, peserta diharapkan dapat menguasai minimal lima jenis tarian Topeng Cirebon. Dia juga akan memfasilitasi peserta untuk tampil menari di atas panggung dalam berbagai event, baik di Keraton Kasepuhan maupun di luar keraton.

"Ada tiga guru tari yang sudah kami seleksi dan satu orang jadi kepala sekolahnya bertugas memberi laporan dan publikasi di sosmed. Sertifikat untuk siswa kami siapkan kalau syarat utama menari sudah khatam," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Warisan Budaya

Presiden Direktur PT Pertamina Internasional EP, Denie S. Tampubolon menyatakan, Cirebon merupakan kota sejarah yang banyak menyimpan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, harus dilestarikan bersama.

Dia menyebut seni tari topeng Cirebon sudah melegenda dan diwariskan turun-temurun sejak masa Kesultanan Cirebon era Sunan Gunung Jati. Menurut Denie, tari Topeng, bukan hanya sebagai hiburan dan seni semata, tetapi juga memiliki nilai kehidupan yang sangat relevan dengan konteks kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.

"Saya berharap program kerja sama ini mampu meningkatkan potensi kemandirian masyarakat dan kenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Semoga kegiatan ini mendapat dukungan positif dari pemerintah setempat serta membangun citra positif perusahaan," kata Denie.

Dalam tarian tersebut terkandung nilai-nilai kepemimpinan, kebijaksanaan dan kasih sayang. Bahkan, tarian ini juga menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa.

"Banyak yang bisa kita ambil pelajaran, salah satunya karakter Topeng Temenggung, yang menggambarkan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih asah, silih asih dan silih asuh," kata dia.

Begitu juga karakter Topeng Klana, yang melambangkan kerja keras dan usaha untuk menggapai apa yang dicita-citakan.

Saksikan video pilihan berikut ini: