Liputan6.com, Solo - Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kedatangan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Aksi demo itu sempat ricuh karena dibubarkan secara paksa oleh petugas keamanan kampus.
Pantauan Liputan6.com, belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UMS menyuarakan aksi penolakan kedatangan Sandiaga Uno di kampus UMS. Mereka membawa dua spanduk yang bertuliskan ‘Hentikan politisasi kampus’ dan ‘Tolak politisasi Sandiaga tetapi kami juga tidak memilih Jokowi’.
Advertisement
Baca Juga
Demo tersebut digelar halaman aula Kampus 2 UMS yang menjadi lokasi kuliah umum Cawapres Sandiaga Uno. Adanya demo itu menyebabkan petugas keamanan kampus langsung membubarkan aksi tersebut. Namun, pembubaran itu justru membuat aksi demo kian ricuh.
Setelah itu, petugas keamanan langsung menggiring peserta demo keluar area kampus. Meski demikian, aksi tersebut tidak bubar, justru mereka lebih bersemangat menggelar orasi dari luar pagar Kampus 2 UMS. Petugas keamanan kampus juga terus berjaga di sekitar pagar untuk menghalau peserta demo kembali masuk ke area kampus.
Meskipun demo tetap berlangsung, pelaksanaan kuliah umum tentang kerwirausahaan yang dihadiri Sandiaga Uno dan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan tetap berjalan lancar. Ribuan peserta kuliah umum yang terdiri dari mahasiswa baru maupun mahasiswa UMS tidak terganggu dengan demo tersebut.
Tolak Politisasi Kampus
Salah satu peserta demo dari Aliansi Mahasiswa UMS, Abdurrahman menolak kehadiran Sandiaga Uno di kampusnya. Ia menilai kehadiran Cawapres nomor urut 2 di kampus hanya untuk berkampanye. Padahal, kampus perguruan tinggi harus netral dan bersih dari kegiatan kampanye.
"Mengapa kita turun aksi demo karena ada kesalahan besar di universitas. Universitas harusnya bebas dari kotoran, seperti kampanye maupun partai politik. Sifat universitas adalah netral dan suci," kata Abdurrahman yang juga mahasiswa FakultasTteknik Mesin UMS di sela-sela demo, Sabtu (22/9/2018).
Menurut dia, masuknya Sandiaga ke lingkungan kampus seperti di UMS bukanlah yang pertama kali karena sebelumnya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah beberapa kali masuk ke sejumlah kampus. "Walaupun jalur yang dipakai untuk masuk kampus dengan seminar kebangsaan tetapi tetap saja ada politisasi kampus," ujarnya.
Abdurrahman menambahkan di lingkungan kampus banyak mahasiswa dan generasi muda yang menjadi pemilih pemula sehingga hal tersebut potensi yang paling dicari oleh para calon. Untuk itu, pihaknya sangat melarang keras kampanye di kampus karena akan mencederai nama kampus itu sendiri.
"Potensi mahasiswa dan pemilih pemula paling besar, makanya yang paling idunggulkan dalam kampanye para calon itu di kampus. Kita sebagai mahasiswa sangat tidak menerima hal itu karena akan menciderai hakikat sebagai mahasiswa," ujarnya.
Meskipun sempat didemo, antusiasme mahasiswa yang menjadi peserta kuliah umum tetap tinggi. Setelah kuliah umum selesai, para peserta kuliah umum bahkan berebut untuk bisa berfoto bersama dengan Sandiaga Uno yang menjadi salah satu pembicara dalam kuliah umum tentang kewirasuahaan. Tak hanya itu, saat Cawapres pendamping Prabowo itu sudah masuk ke mobil, para mahasiswa masih terus meneriakkan nama Sandiaga.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement