Liputan6.com, Garut - Jika persoalan teknologi informatika kerap menjadi hambatan saat ini. Tapi tidak halnya dengan anak muda Garut, Jawa Barat yang satu ini. Olah fikir Yusep Maulana, CEO Mobidu, mampu menghasilkan aplikasi Websitegratis.id, sebagai pembuat website gratis.
"Tidak ada pembayaran jasa pembuatan web, cukup bayar Rp 100 ribu per bulan, itu pun sebenarnya buat server hosting domain saja," ujar dia saat ditemui Liputan6.com, Selasa (25/9/2018).
Menurutnya, kemajuan teknologi menuntun semua sektor beralih menggunakan jasa IT. Namun terkadang orang kerap latah dengan teknologi yang dipesan, hingga akhirnya bingung menggunakannya.
Advertisement
"Masalah teknologi itu pertama, mahal pembuatannya, kedua repot, dan ketiga, kalau sudah ada harus diapakan, bingung kan?" ujar dia.
Berangkat dari hal itulah, Yusep bersama tim IT di Mobidu yang ia pimpin, menciptakan aplikasi yang bisa dinikmati semua kalangan masyarakat, mulai tua, muda hingga pelajar.
"Selama ini kan kita hanya bisa menikmati teknologi tanpa bisa membuat teknologi itu sendiri, mendingan buat sendiri," kata dia.
Ia mencontohkan, aplikasi buka lapak, go-jek, atau aplikasi lainnya, yang tengah digandrungi masyarakat saat ini, namun sulit mengimbangi karena mahalnya biaya pembuatan aplikasi website itu.
"Rata-rata satu harga beli satu website kan paling murah Rp 5 juta ke atas," ujar dia.
Namun dengan kehadiran websitegratis.id, semua hambatan dan kekhawatiran itu mulai terpinggirkan. Selain mudah dalam penerapan dan murah alias gratis dalam mengakses teknologi ini, juga bisa disetting sesuai kebutuhan.
Bahkan perusahannya ujar dia, bisa memberikan edukasi bagaimana website berjalan dengan baik. "Kita pun memberikan layanan maintenance website, mudah kan," kata dia sambil tersenyum ramah.
Beberapa aplikasi yang sudah bisa digunakan melalui websitegratis.id yakni untuk kebutuhan dunia pendidikan terutama sekolah mulai daftar hadir, kehadiran, dan lainnya, aplikasi untuk pelayan desa dan kecamatan.
Kemudian aplikasi pendidikan pondok pesantren, toko online, komunitas, hingga perusahaan termasuk usaha kecil menengah (UKM). "Buat industri usaha kecil kehadiran kami jelas sangat menguntungkan," kata dia.
Dengan ragam kemudahannya itu, tak mengherankan sejak pertama kali dibuka tahun lalu, sudah 4.000 orang menggunakan aplikasi ini. "Target saya sebanyak-banyaknya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan teknologi murah dan mudah," ujar dia.
Indonesia berbagi website gratis
Yusep mengatakan, dengan kemampuannya ini, ia berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa mengakses aplikasi yang ia buat. Selain memberikan kemudahan dalam berbagai hal, juga memberikan edukasi bagi warga, bagaimana website itu dibuat dan dikelola. "Kami punya program Indonesia berbagi website gratis," kata dia.
Selain harga yang murah, aplikasi yang ia rancang memiliki keunggulan lainnya yakni keberadaan server hingga bandwidth yang unlimited support 24 jam. Dengan itu, website bisa dirancang sendiri dari awal sesuai kebutuhan. "Jadi bukan website langsung pakai, soal desain bisa di request, full akses website dan server," kata dia.
Yusep mengaku, dengan terobosannya itu, tak heran beberapa kali ia mendapat penghargaannya bergengsi baik nasional hingga luar negeri, termasuk ancaman pemboikotan dari perusahaan penjual website. "Sebab banyak perusahaan besar rugi, harusnya jutaan ini hanya bayar Rp 100 sebulan," ujar dia bangga.
Bahkan bagi kalangan dunia usaha di pulau Jawa dan Sulawesi Selatan khususnya Makassar, banyak pelaku usaha yang menggunakan aplikasi website sendiri melalui pengelolaan websitegratis.id. "Kadang kami juga diminta jadi konsultan mereka," ujar dia.
Untuk mengembangkan teknologi Indonesia ke depan, ia berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan akses dan perlindungan bagi pelaku usaha teknologi seperti dirinya dirinya. "Semakin banyak yang bisa menciptakan website gratis, semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati layanan itu dengan mudah," kata dia.
Beberapa penghargaan yang pernaih ia raih yakni wirausaha muda berprestasi Jawa Barat 2018, wirausaha muda berprestasi tingkat nasional Kemenpora 2018, Anugerah Kihajar Kemdikbud 2014, 2016, Anugerah Inovasi Jawa Barat 2015, Singapore App Dev 2017. "Dan beberapa penghargaan lagi," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement