Sukses

Saat Menteri Pertanian Amran Sindir Ada Aktivis Kerjanya Bawa Proposal

Minimnya anak muda untuk bertani membuat pemerintah olah otak agar mereka mau bertani. Program agro camp, diharapkan menghasilkan konglomerat pertanian muslim di masa depan.

Liputan6.com, Garut - Tanah kering dengan cuaca panas terik menyengat, tak menghalangi puluhan pemuda-pemudi Garut, Jawa Barat ini untuk bertani. Mereka tengah menjalani Agri Camp, pola gemblengan menjadi petani modern yang diterapkan pemerintah, untuk empat bulan ke depan.

"Kita ingin pemuda pemudi bangsa ini, bisa bangkit untuk bertani agar memotivasi mereka bertani," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, setelah meresmikan penanaman jagung, di Mekar Mukti, Garut, Rabu 26 September 2018.

Menurutnya, salah satu persoalan ketahanan pangan yang dihadapi pemerintah saat ini, karena terus berkurangnya petani produktif. Akibatnya, produksi pangan nasional terus berkurang, yang berdampak naiknya volume import bahan pangan.

"Makanya dengan agro camp ini kita bina para pemuda islam ini untuk mau bertani, malu dong ada aktivis yang kerjaannya bawa proposal ke Bupati, Gubernur," sindir dia.

Menggandeng Gempita (Gerakan pemuda tani indonesia) yang diklaim telah mampu mengajak 350 ribu pemuda untuk bertani. Para peserta berasal dari aktivis yang selama ini getol mengkritik kebijakan pemerintah.

Mereka pun disadarkan dan diajarkan bagaimana bertani yang baik di lahan hampir 5000 hektar, untuk menanam jagung selama empat bulan lamanya. "Nanti kami akan ke sini saat panen raya," kata dia.

Mereka juga akan mendapatkan dukungan prasarana pertanian modern, dengan sokongan bibit dan pupuk terbaik serta serapan hasil panen yang dijamin pemerintah.

"Dulu paradigma lama, petani itu miskin dan tidak berdaya, saat ini di pemerintahan Jokowi-JK diubah dengan pertanian modern," kata dia.

Amran menuturkan, luas lahan tidur secara nasional mencapai 11 juta hektar. Potensi itu, sangat memungkinkan terjadinya peningkatan produksi pangan secara nasional. "Ke depan bukan hanya jagung namun kita rencanakan bawang putih, bawang merah, kacang kedelai hingga gula (tebu)," kata dia.

Khusus penanaman jagung hari ini, selain sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi, juga sebagai gerakan sejuta petani muda agar kembali terjun ke sektor pertanian.

Bahkan upaya itu diperkuat dengan dikeluarkannya rekomendasi penutupan impor jagung, sejak tahun lalu. "Dulu kita impor jagung 3,6 juta ton, atau setara Rp 10 triliun, dan hari ini sudah ekspor ke enam negara," ujarnya.

Dengan berbagai kemudahan itu, lembaganya berharap pemuda tani dari berbagai organisasi islam itu, kelak menjadi embrio petani sukses tanah air di masa depan. "Ingat 8 dari 10 konglomerat tanah air bergerak di sektor pertanian, makanya kalau mau kaya harus bertani," pinta dia.

 

2 dari 2 halaman

Potensi Jagung Lokal

Arman menambahan, dengan sokongan prasarana dan teknologi pertanian terbarukan, ia berharap program tanam jagung yang dilakukan di Garut ini, menjadi pelecut naiknya pamor pertanian dalam negeri ke depan. "Jika kita hitung tanam kita di sini potensinya (panen) bisa mencapai Rp 80 sampai Rp 100 miliar," kata dia.

Dengan hitungan itu, maka bisa dibayankan begitu besar potensi perputaran uang yang dihasilkan dari 500 kota/kabupaten di Indonesia dalam meningkatkan ekonomi nasional. "Kalau satu (kabupaten) bisa mencapai Rp 100 miliar berarti 500 kabupaten bisa tempus Rp 50 triliun," kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi program pemerintah dalam memberdayakan pemuda untuk mau bertani.

Bekas Bupati Kabupaten Tasikmalaya ini menilai, sektor pertanian adalah hal yang sangat perlu diperhatikan.

"Ingat sekalipun pendidikan kita hebat, tetapi jika pangan tidak ada, maka negara dalam kondisi bahaya," ujar dia.

Bupati Garut, Rudi Gunawan menambahkan, saat ini Garut merupakan kabupaten terluas ketiga di Provinsi Jawa Barat, setelah Sukabumi dan Cianjur. Namun wilayahnya memiliki persoalan pelik akibat berkurangnya petani.

"Makanya dengan program keterlibatan pemuda ini, tentu ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia.

Ia menilai, selama ini pemerintah pusat Lebih serius dalam memajukan sektor pertanian, terutama untuk Garut. Ratusan bantuan alat pertanian telah ia terima. Sehingga berdampak pada peningkatan produksi jagung.

"Saat ini produksi jagung tertinggi di Jawa Barat mencapai 700 ribu ton atau setara Rp 2,3 triliun dengan harga Rp 2.300 per kilogram," ujar dia.

Ketua Gempita (Gerakan pemuda tani indonesia) Anne Nursyifa mengaku, lahirnya ide agro camp berangkat dari kekhawatiran minimnya kaula muda milenia yang mau bertani.

Rencannya puluhan petani muda dari berbagai organisasi pemuda muslim itu, akan menjalani traning camp pertanian selama 4 bulan ke depan, menjalani rutinitas pertanian dengan bimbingan dan pembinaan langsung dari konsultan yang dikirim pemerintah. "Kami juga diberi bantuan 17 troktar roda 4, bibit unggul untuk program ini," ujar dia semangat.

Saksikan video pilihan berikut ini: