Sukses

Foto Lawas Prabowo di Papua Ingatkan Warganet soal Operasi Mapenduma

Prabowo Subianto, calon presiden RI, belakangan sedang gemar mengunggah foto masa mudanya.

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto, calon presiden RI, belakangan sedang gemar mengunggah foto masa mudanya. Beberapa hari belakangan, dua foto masa muda Prabowo mejeng di akun Instagram pribadinya @prabowo.

Yang paling banyak mengundang perhatian adalah foto dirinya saat berada di Papua. Tak banyak kata yang tertulis pada keterangan foto itu, hanya lokasi dan tahun, yaitu Papua, 1996.

Terlepas dari seliweran komentar warganet yang menyebut Prabowo Subianto ganteng, foto tersebut juga mengingatkan kembali banyak orang tentang peristiwa Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma. Operasi militer itu dilakukan untuk membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz 95 dari penyanderaan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Seperti yang tertulis dalam buku Sandera, 130 Hari tertangkap di Mapenduma tulisan Ray Rizal dan Nina Pane, pada 8 Januari 1996, Mission Aviation Fellowship cabang Wamena melaporkan kepada Kodim Jayawijaya, Papua, ada sejumlah peneliti yang disandera OPM. Para peneliti ini sudah ada di Mapenduma atau sekitar 160 kilometer di barat daya Wamena sejak 18 November 1995.

Komando Pasukan Khusus yang dipimpin Prabowo Subianto kemudian diterjunkan untuk misi pembebasan. Penyerbuan dilakukan ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.

Saat operasi, dua dari 11 sandera ditemukan tewas. Mereka adalah Matheis Yosias Lasembu, seorang ornitologis, dan Navy W. Th. Panekenen, seorang ahli biologi dari Universitas Nasional Jakarta Fakultas Biologi. Keduanya berstatus Warga Negara Indonesia. Setelah peristiwa ini, Lasembu dimakamkan di Bandung sementara pemakaman Penekenan dilakukan di Jakarta.

Meski demikian, peristiwa pembebasan ini membuat pasukan elite TNI Angkatan Darat disebut-sebut sebagai salah satu pasukan elite terbaik dunia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: