Liputan6.com, Bandung - Meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirla, menjadi renungan bagi semua pecinta bola Tanah Air untuk lebih menghargai nilai kemanusiaan dibandingkan masalah rivalitas dalam sebuah pertandingan. Seperti yang dilakukan Bandung Supporter Alliance (BSA) dengan menggelar aksi menyalakan lilin sebagai wujud keprihatinan terhadap situasi sepak bola nasional terkini.
Aksi bertajuk Aksi Solidaritas Suporter Bandung, Bobotoh Melawan Stigma yang dihadiri ratusan suporter itu berlangsung di kawasan Cikapayang Dago, Kota Bandung, Kamis, 27 September 2018, malam.
Aksi keprihatinan berlangsung damai, ditandai dengan menyalakan puluhan lilin. Terpajang sejumlah poster wajah-wajah suporter bola yang menjadi korban fanatisme suporter bola Tanah Air, termasuk Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta yang tewas dianiaya oleh oknum suporter di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu, 23 September 2018 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, juga terdapat spanduk bertuliskan 67 suporter yang tercatat sejak 1995-2018 kehilangan nyawa yang disebabkan fanatisme suporter.
Ratusan suporter kemudian bergandengan tangan membentuk lingkaran besar sebagai pertanda tidak ingin menciptakan permusuhan di antara sesama kelompok.
Kemudian, secara bergantian perwakilan setiap kelompok berorasi mengungkapkan keprihatinannya. Acara lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Lalu, diakhiri dengan doa bersama.
Salah seorang yang berorasi mengatakan, aksi menyalakan lilin ini menanggapi kasus kematian Haringga Sirla di GBLA, sebelum laga Persib Bandung versus Persija Jakarta.
"Aksi ini untuk menanggapi kasus kematian suporter yang terakhir walau ini rentetan dari beberapa kasus yang menewaskan beberapa suporter klub di Liga Indonesia. Mari merefleksi kembali bahwa rivalitas tidak ada yang seharga dengan nyawa," kata salah satu orator.
Â
Melawan Stigma
Juru bicara BSA, Andhika Ramadhan Radiyana menerangkan, aksi ini juga diharapkan dapat menghentikan kebencian serta kekerasan atas nama rivalitas klub.
"Maksud kita menggelar aksi ini karena ingin memberi tahu kepada teman yang lain bahwa rivalitas itu tidak menghilangkan nyawa. Kita ingin mengingatkan ke depannya tidak ada lagi kekerasan," kata Andhika.
Menurut dia, kegiatan ini mengutamakan seruan damai serta seruan perbaikan untuk sepak bola Indonesia.
"Kita menyepakati rivalitas itu ada tapi rivalitas yang sehat. Kita mesti belajar jadi manusia sebelum jadi suporter," tegasnya.
Selain aksi lilin, digelar juga penandatanganan spanduk bertuliskan Bobotoh Melawan Stigma.
Aliansi Suporter Bandung ini merupakan suporter sepak bola Persib atau Bobotoh yang dideklarasikan di reruntuhan rumah warga RW 11 Tamansari Bandung, pada 24 Agustus 2018 lalu.
Ratusan suporter Persib ini merupakan gabungan dari berbagai komunitas pendukung Persib di Kota Bandung di antaranya, Ultras, Casual, dan komunitas Bobotoh lainnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement