Sukses

Ini Penyebab Gempa Magnitudo 7,7 di Donggala Menurut PVMBG

Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, maka kejadian gempabumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro yang berarah barat laut-tenggara

Liputan6.com, Bandung Gempa bumi magnitudo 7,7 mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawasi Tengah, Jumat (28/9/2018). Pusat Vulaknologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat, kejadian gempa terjadi pukul 17.02 WIB.

Dalam keterangannya, PVMBG menyebutkan, gempa bumi dengan episenter pada koordinat 119,85oBT; 0,18oLS, dan kedalaman 10 kilometer, diawali dengan kejadian gempa bumi awal dan diikuti oleh serangkaian kejadian gempa bumi susulan di daerah Kabupaten Donggala.

"Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, maka kejadian gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro yang berarah barat laut-tenggara," kata Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Ia menyebutkan, di sekitar pusat gempa bumi pada umumnya disusun oleh batuan berumur pra tersier, tersier dan kuarter. Batuan berumur pra tersier dan tersier tersebut sebagian telah mengalami pelapukan.

"Batuan berumur pra tersier dan tersier yang telah mengalami pelapukan dan endapan kuarter tersebut pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated), bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi, sehingga rawan terhadap guncangan gempa bumi," papar Kasbani.

Sedangkan dampak gempa berdasarkan informasi yang dihimpun PVMBG, kejadian tersebut mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan kerusakan bangunan di Kecamatan Sinreja, Kabupaten Donggala.

Berdasarkan data BMKG guncangan gempa terasa di Donggala pada skala VIII MMI (Modified Mercalli Intensity). Kejadian gempabumi ini menimbulkan tsunami dan peringatan dini tsunami telah dicabut oleh BMKG.

Untuk itu, Kasbani merekomendasikan agar masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. "Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang energinya lebih kecil dari kejadian gempa bumi utama.

"Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi (BG) akan segera diberangkatkan ke lokasi bencana," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.