Liputan6.com, Palu - Ratusan Narapidana binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Palu, Sulawesi Tengah, melarikan diri usai tembok Lapas roboh karena gempa yang melanda Palu dapat Jumat, 28 September 2018.
Dari informasi yang diterima Liputan6.com, sebelumnya jumlah warga binaan Lapas Kelas II A Kota Palu sebanyak 560 orang. Pasca gempa terjadi lebih dari setengahnya berhasil melarikan diri karena tembok Lapas yang roboh.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Lapas Kelas II A Kota Palu, Andhi Yan Ricoh mengaku tak mampu mencegah para narapidana tersebut lari dari Lapas. Apalagi, kata dia, saat gempa terjadi penjaga Lapas sedang panik.
"Kondisinya gelap, jumlah petugas penjaga sedikit, dan mereka semua panik karena gempa. Apalagi mereka juga pasti berusaha untuk menyelamatkan diri sendiri," kata Andhi saat dikonfirmasi, Sabtu (29/9/2018).
Saat ditanya mengenai upaya untuk mencari ratusan Napi yang melarikan diri itu, Adhi mengaku belum memikirkannya. Pihaknya saat ini fokus untuk mengurus warga binaanya yang menjadi korban gempa
"Belum, kita akan pikirkan itu nanti. Saat ini kita fokus dengan keadaan sekarang," ucapnya.
Jangankan mencari Narapidana yang melarikan diri, kata dia, untuk melaporkan kondisi yang kami alami ke pusat saja belum. Hal itu disebabkan karena terputusnya akses informasi di Kota Palu.
"Sebisa mungkin keadaan ini akan kita laporkan segera. Kita juga belum bisa mengukur berapa kerugian kita, yang jelas parah," Andhi memungkasi.
Saksikan video pilihan menarik berikut :