Sukses

Neno Warisman Dinilai Tak Pantas Dapat Gelar Laksamana Muda

Penyematan gelar kehormatan Laksamana Muda Cut Nyak Dien kepada Aktivis #2019gantipresiden, Neno Warisman dinilai tidak pantas.

Liputan6.com, Aceh Penyematan gelar kehormatan Laksamana Muda Cut Nyak Dien kepada Aktivis #2019gantipresiden, Neno Warisman dinilai tidak pantas. Pegiat sejarah Aceh, Mizuar Mahdi mengatakan, pemberian gelar laksmana muda dibarengi nama pahlawan asal Aceh Cut Nyak Dien terkesan tidak memandang konteks sejarah serta sosok yang diberi gelar.

Gelar itu sendiri diberi oleh Raja Meureuhom Daya, Saifullah, di sela pengukuhan komunitas #2019PrabowoSandi, di Gedung Haji Yusriah Lampeneurut, Aceh Besar, akhir pekan kemarin.

"Laksmana itu kepangkatan. Seorang laksmana berurusan dengan kemaritiman. Kemudian Cut Nyak Dien itu pejuang yang berperang melawan Belanda. Dan itu tidak ada kaitannya dengan Neno Warisman," ujar Mizuar, Minggu (30/9/2018).

Seorang Neno Warisman, dalam pandangan Ketua LSM, Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) itu, tidak memiliki dua hal yang disebutnya tadi.

Neno Warisman tidak pernah memimpin armada maritim, juga tidak pernah berperang melawan Belanda. Lagi pula, menurutnya, Cut Nyak Dien sendiri adalah sosok, bukannya sebuah gelar yang dapat disematkan terhadap seseorang.

Karena itu, dalih bahwa pemberian gelar itu hanya karena aktivis perempuan itu dinilai sebagai sosok wanita pemberani, tidaklah cukup.

Mizuar mengakui, sang pemberi gelar, yakni Saifullah, memang memiliki silsilah yang masih tersambung dengan Raja Meureuhom Daya, yakni raja pada masa Kesultanan Daya, sebelum Kesultanan Aceh Darussalam terbentuk, dan yang akhirnya bergabung dengan Kesultanan Aceh Darussalam.

Namun, menurutnya, pemberian gelar laksmana dibarengi nama tokoh pejuang Aceh yang gaungnya hingga ke Sumedang, Jawa Barat itu, perlu ditilik ulang, mengingat nama tersebut begitu sakral di mata Aceh dan dunia.

Pemberian gelar kepada Neno Warisman sendiri ditandai dengan penyematan selendang dan rencong kepada bintang film di era 1980-an yang kini aktif di bidang keagamaan, sosial, dan pendidikan itu.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: