Liputan6.com, Kupang - Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang gempa beruntun, Selasa 2 Oktober 2018. Guncangan gempa Sumba mengakibatkan aspal di atas badan jembatan Wula di Desa Wula, Kecamatan Wula Waijelu, Sumba Timur retak. Selain jembatan, sebagian gedung sekolah juga mengalami kerusakan.
Gempa Sumba juga membuat warga tiga kampung di wilayah itu yakni, Kampung Bugis, Kampung Arab, dan Kampung Kemala Putih mengungsi.Â
"Ada informasi beredar bahwa akan terjadi tsunami, sehingga warga memilih mengungsi di kilometer 8," ujar anggota DPRD Sumba Timur, Ali Umar Fadaq kepada Liputan6.com, Selasa (2/10/2018).
Advertisement
Ali Umar mengatakan, warga memilih mengungsi karena beredarnya informasi di media sosial Facebook bahwa akan terjadi tsunami di Sumba Timur dengan menampilkan foto-foto gejala tsunami.Â
Baca Juga
"Informasi ini sesat karena sebelumnya, BMKG sudah mengumumkan ke warga bahwa tidak ada tsunami," kata Ali Umar menambahkan.
Hingga saat ini, kata Umar, warga tiga kampung itu masih bertahan di pegunungan.Â
"Rumah-rumah kosong karena penghuninya mengungsi, tadi sempat ada warga yang kembali ke rumahnya tetapi karena ada gempa susulan mereka kembali ke pegunungan," ungkap Umar.
Menurut dia, belum ada laporan resmi kerusakan fasilitas umum maupun rumah penduduk.
Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, hingga pukul 12.00 Wita, sudah 13 kali gempa mengguncang Pulau Sumba.
Gempa Sumba itu, kata Arief tidak berpotensi tsunami. "Tidak berpotensi tsunami tetapi masyarakat harus tetap tenang dan waspada," kata Arief.Â
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: