Liputan6.com, Yogyakarta Malioboro Coffee Night akan jadi agenda rutin yang digelar tiap tahun. Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengusulkan Malioboro Coffee Night untuk bisa masuk dalam agenda Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
"Setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan acara Malioboro Coffee Night nanti jadi agenda rutin kita dan masuk agenda Kementerian Pariwisata," kata Haryadi, Selasa (2/10/2018).
Baca Juga
Wamenpar Ni Luh Puspa Ungkap Siasat Berantas Pungli di Tempat Wisata yang Terus Terjadi
Konten Tips Menghindari Pungli Saat Berwisata ala Kemenpar Banjir Kritik, Warganet: Mbak Menteri Tolong Cek ke Lokasi Deh
Curah Hujan Tinggi Jelang Libur Nataru, Destinasi Wisata Alam di Pulau Jawa dan Sekitarnya Termasuk Kawasan Rawan Bencana
Senada dengan Walikota Jogja Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono akan berusaha agar Malioboro Coffee Night masuk dalam agenda rutin pariwisata. Walaupun Malioboro Coffee Night sudah masuk dalam agenda pariwisata Yogyakarta.
Advertisement
"Jadi agenda rutin ini kan kedua ini, nah untuk masuk agenda wisata itu syaratnya dilaksanakan minimal lima kali berturut-turut. Kita berusaha (sampe lima)," ungkap Yunianto.
Malioboro Coffee Night 2018 ini menurut Yunianto lebih baik dari event pertama. Beberapa pengunjung lebih enak menikmati kopi di Malioboro sekarang.
"Segala masalah yang ada dapat diselesaikan. Tapi yang jelas ini lebih baik dari yang dulu. Dulu itu mau gerak aja susah, sekarang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Anggi Dita mengatakan, acara ini untuk mengenalkan kopi kepada masyarakat umum yang belum mengetahui soal kopi. Selain itu acara ini juga untuk memperingati hari kopi Internasional, hari batik dan HUT ke-262 Kota Jogja.
"Karena kopi bagi kami menjadi media yang kuat untuk mengenalkan sesuatu hal baik itu budaya seni melalui kopi," kata Anggi.
Anggi mengatakan Malioboro Coffee Night 2018 lebih banyak kopi gratis yang dibagikan kepada masyarakat. Lebih dari 26.200 cup kopi gratis diserbu pengunjung Malioboro.
"Peserta tahun ini lebih banyak yang awalnya hanya 100 peserta pas hari H mencapai 150 peserta dari seluruh Indonesia," ungkap Anggi.
Anggi juga mengatakan selama penyelenggaraan Malioboro Coffee Night ini panitia juga mengumpulkan donasi untuk korban gempa dan tsunami Palu. Pengumpulan donasi ini bentuk kepedulian peserta dan pengunjung kepada para korban.
"Kepedulian ini untuk mereka yang terkena bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah di Donggala dan Palu jadi ini bentuk kami peduli kepada mereka seluruh donasi kita salurkan melalui kitabisa.com," katanya.
Salah satu pengunjung Malioboro Coffee Night, Resti, mengaku senang menikmati acara minum kopi gratis di Malioboro. Menurutnya tahun ini ia bisa menikmati kopi lebih nyaman sembari menikmati suasana Malioboro.
"Tahun kemarin ikut, tahun ini lebih nyaman ya karena banyak stand dan variatif juga, nyaman nyaman," katanya.
Menurutnya event tahunan ini dapat diusulkan untuk rutin digelar setiap tahun. Selain mengetahui jenis kopi yang beragam di Indonesia juga untuk mengenalkan Jogja di mata dunia.
"Yang menarik kopinya banyak banget trus ini nungguin diskusinya kayaknya seru. Kalo kopinya enak dan macam-macam," kata Resti menambahkan.
Â
Simak juga video menarik berikut ini: