Liputan6.com, Bandung Sejak meletus pada Selasa, 2 Oktober hingga hari ini sebanyak 156 kali, Gunung Anak Krakatau (GAK) hingga kini masih berstatus waspada atau level II. Masyarakat direkomendasikan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau masih dalam radius 2 kilometer.
“Sampai saat ini statusnya masih level 2 waspada. Potensi ancamannya radius 2 kilometer,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani di Bandung, Rabu (3/10/2018).
Berdasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas GAK saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi.
Advertisement
“Meskipun sekarang ada erupsi dengan ekslplosivitas skala rendah dan juga mengeluarkan larva yang dapat dilihat malam hari dari jarak agak jauh itu potensi ancamannya masih di dalam 2 kilometer,” paparnya.
Kasbani mengimbau masyarakat di wilayah Provinsi Banten dan Lampung tetap tenang dan tidak memasuki area rawan dengan radius 2 kilometer. Jangan pula mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami.
“Informasi terkait tsunami tidak benar karena erupsinya tidak besar. Masih skala rendah dalam sehari bisa terjadi ratusan kali,” tutur Kasbani seraya menambahkan alasan PVMBG belum meningkatkan status ancaman bencana.
“Turis masih bisa melihat (gunung) asal di luar radius 2 kilometer. Perlu disampaikan juga kepada masyarakat agar tidak usah takut,” ucap Kasbani.
Simak juga video pilihan berikut ini: