Liputan6.com, Denpasar Indonesia tengah berduka. Betapa tidak, bencana gempa bumi yang menimbulkan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah memantik keprihatinan kita. Korban jiwa berjatuhan, bahkan sudah lebih dari seribu jiwa.
Mata dunia pun tertuju kepada Indonesia. Sejumlah uluran tangan untuk segera memulihkan Palu pasca-bencana ditawarkan banyak negara. Salah satu yang merasakan duka mendalam atas bencana kemanusiaan di Palu adalah keluarga besar Partai NasDem.
Partai NasDem secara nasional menyatakan berbelasungkawa kepada seluruh korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang menelan lebih dari seribu korban jiwa. Partai NasDem juga menunjukkan empatinya kepada korban.
Advertisement
Baca Juga
Selain mengirimkan bantuan ke lokasi bencana, Partai NasDem juga serentak secara nasional menggelar doa untuk para korban, Jumat sore (5/10/2018). Doa ini digelar oleh pengurus Partai NasDem dari tingkat DPP, DPW dan DPD kabupaten/kota se-Indonesia.
Di Bali, keluarga besar Partai NasDem menggelar persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Doa yang berlangsung pada pukul 17.00-18.30 WITA ini diikuti Pengurus DPW NasDem Provinsi Bali dan DPD NasDem kabupaten/kota se-Bali.
"Doa bersama ini serentak dilakukan keluarga besar NasDem seluruh Indonesia untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tidak ada bencana susulan serta tambahan korban jiwa," kata Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa.
Â
Infrastruktur Tahan Gempa Warisan Leluhur
Dia mengapresiasi langkah pemerintah maupun swasta yang kini sedang memulihkan wilayah-wilayah terdampak gempa dan tsunami tersebut. Gunastawa mengharapkan semua elemen masyarakat mendukung penuh upaya pemulihan tersebut.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih dan memilah informasi agar tidak terhasut hoaks alias berita bohong. Menurut dia, bencana tidak bisa diprediksi.
Namun kita bisa menyiapkan diri untuk menghadapinya. Bencana tidak bisa kita kelola. Kitalah yang harus mengelola diri," ujar Gunastawa. Karena itu, khusus untuk Bali, harus membangun secara massif infrastruktur sumber daya manusia dan infrastruktur bangunan yang tahan gempa.
Infrastruktur tahan gempa tersebut, kata dia, sudah diwariskan oleh leluhur masyarakat Bali. "Tinggal sekarang bagaimana kita melestarikan warisan para leluhur yang adi luhung tersebut,"Â kata politikus asal Karangasem ini.
Advertisement