Sukses

Trauma Terjebak Lumpur Lapindo, Warga Tanggulangin Mengungsi Malam-malam

Warga masih trauma dan dihantui peristiwa semburan lumpur pada tahun 2006. Saat itu desa di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tenggelam.

Liputan6.com, Sidoarjo - Sepuluh kepala keluarga di Dusun Pologunting Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, mengungsi malam-malam. Hal itu menyusul amblesnya tanggul penahan lumpur Lapindo yang ada di titik 27 Kedungbendo, Tanggulangin, Sidoarjo.

Ketua RT 11, RW 3 Dusun Pologunting, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Khoirul Anam mengatakan, sebagian warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Warga khawatir akibat penurunan tanggul, lumpur mengalir dan kembali membanjiri pemukiman warga.

"Sembilan kepala keluarga sudah mengungsi tadi. Ditambah satu lagi kepala keluarga akan mengungsi juga," kata Khoirul Anam yang juga mengungsi ke rumah saudaranya, Jumat 5 Oktober 2018 malam.

Warga masih trauma dan dihantui peristiwa semburan lumpur Lapindo pada tahun 2006. Saat itu desa di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tenggelam.

"Waktu itu kan kejadiannya saat warga tengah tertidur yakni menjelang shubuh. Nah, kita khawatir, kejadian itu terulang kembali. Salah satunya, ya tanggul jebol," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Mustofa (60), ia mengaku memboyong istri dan tiga anak serta dua cucunya mengungsi malam-malam. Alasannya, menjaga keselamatan keluarganya dari hal-hal yang membahayakan. Ingatan soal lumpur Lapindo yang menenggelamkan rumah warga masih membekas kuat.

"Untuk sementara waktu kita mau pindah. Kita juga enggak tahu kejadian apa nantinya setelah tanggul jebol," ungkap Mustofa.

Dirinya belum memperkirakan sampai kapan akan mengungsi. Dia berencana akan tinggal di perumahan Puri Sidoarjo, tempat tinggal anaknya. "Yang jelas kita menunggu sampai aman," kata Mustofa.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: