Liputan6.com, Purbalingga - Penanganan pascagempa Lombok belum lagi usai ketika gempa Palu dan Donggala disusul tsunami kembali memporakporandakan jantung Nusantara. Empati dan kesadaran untuk berbagi muncul dari berbagai belahan Indonesia dan dunia.
Bencana, memang selalu menorehkan luka yang mendalam. Mereka kehilangan anggota keluarga, dan tentu harta benda.
Sejujurnya, amat jauh untuk menghubungkan antara wisata dan bencana. Dua kosakata ini berada di kutub yang berbeda.
Advertisement
Wisata lekat dengan rekreasi dan kesenangan. Sebaliknya, bencana adalah kosakata yang mewakili kesedihan dan kesusahan.
Akan tetapi, apa yang dilakukan Perusahaan Daerah (PD) Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga, Jawa Tengah ini menunjukkan meski berada di kutub berbeda, mereka tetap bisa berbagi kebahagiaan dengan korban bencana gempa Palu dan Donggala.
Baca Juga
Owabong menyumbangkan seluruh pendapatan tiket selama lima hari berturut-turut, antara 1-5 Oktober 2018 untuk korban gempa Palu dan Donggala. Tiket itu meliputi wahana Family Park, Sanggaluri Park dan penginapan di Owabong Cottage.
Itu berarti dengan disumbangkannya seluruh pendapatan tiket, secara tidak langsung, wisatawan yang berkunjung ke Owabong telah berbagi kebahagiaan dengan korban gempa dan Tsunami Palu dan Donggala.
"Kita mengumpulkan donasi untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah dengan cara berwisata ke Owabong," kata Direktur Owabong, Hartono, Sabtu, 6 September 2018.
Ia juga mengajak seluruh pengelola destinasi wisata lain di Purbalingga untuk melakukan hal yang sama. Tujuannya tentu untuk meringankan penderitaan korban bencana gempa Palu ini.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Pengiriman Relawan dari Purbalingga
Selama lima hari itu, PD Owabong berhasil mengumpulkan dana dari tiket masuk sebesar Rp 114 juta. Seluruhnya bakal disumbangkan kepada korban gempa Palu dan Donggala.
Selain menyumbangkan pendapatan tiket tersebut, Owabong juga akan mengirimkan empat orang relawan ke Palu termasuk dia sendiri untuk membantu tim penolong.
"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Purbalingga, perihal pengiriman relawan dan sekaligus bantuan," dia menjelaskan.
Hartono mengungkapkan, dengan disumbangkannya pendapatan tiket selama lima hari itu, secara tak langsung wisatawan yang datang ke Owabong ikut membantu korban bencana alam itu.
"Dibalik itu juga ada makna, ketika kita bisa menikmati wisata dengan ceria, ketika itu pula kita harus ingat dengan saudara-saudara kita yang terkena musibah," dia menambahkan.
Kepedulian dari masyarakat Purbalingga untuk korban bencana gempa dan tsunami Sulteng. Search and Rescue (SAR) Purbalingga memberangkatkan empat personil ke Palu.
Empat personil SAR Purbalingga tersebut akan turut melakukan operasi evakuasi dan tugas kemanusiaan pada kejadian gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.
"Mereka sudah berangkat Kamis sore (4/10) ke Jakarta dan nantinya akan berangkat ke Palu menggunakan pesawat Hercules," kata anggota SAR Purbalingga, Tarjuki.
Empat personil tersebut yakni Arif Wahyudi DN selaku Komandan SAR Purbalingga, Slamet Ardiansyah sebagai Wakorlap II SAR Purbalingga, Hari Wahyu dan Mucholil sebagai anggota SAR Purbalingga.
"Jadi personil yang diberangkatkan ke Palu bergabung dengan Relawan Indonesia Mandiri di situ ada tim medis dokter, perawat dan SAR Purbalingga sebagai tim penyelamat," jelasnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement