Liputan6.com, Yogyakarta - Satai menduduki peringkat ke-14 di antara 50 jenis makanan terenak di dunia versi CNN 2017. Satai merupakan masakan yang dianggap merepresentasikan hidangan Indonesia.
Berdasarkan penelitian profil satai Indonesia dengan program Database Kuliner Indonesia, terdapat 252 ragam satai di Indonesia. Sebanyak 175 ragam satai dapat ditelusuri asal usulnya dan sisanya tidak diketahui karena merupakan pengembangan dari ragam satai yang ada.
Satai tersebar hampir di seluruh daerah kuliner di Indonesia, kecuali Lampung dan Mandar yang tidak memiliki satai dalam daftar makanan tradisionalnya.
Advertisement
"Di antara daerah kuliner yang diteliti, yang mempunyai ragam satai paling banyak adalah Yogyakarta dengan 21 jenis, Semarang 12 macam, serta Bali dan Pekalongan 11 ragam," ujar Murdijati Gardjito, dalam seminar Indonesia Culinary Conference And Creative Festival di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa, 9 Oktober 2018.
Baca Juga
Selain satai kambing dan ayam yang sudah umum dikenal, Yogyakarta juga terkenal dengan sejumlah satai, antara lain satai klathak yang terbuat dari daging sapi ditusuk di besi jeruji dan hanya diberi bumbu garam sebelum dibakar, serta satai kere yang terbuat dari gajih.
Murdijati menyebutkan dari penelitian dihasilkan definisi baru satai berdasarkan ragam bahan, bumbu, dan cara memasaknya, yakni hidangan lauk-pauk yang berbahan hewani atau nabati, yang dibumbui sesuai cita rasa daerah lalu dibakar sampai masak.
"Yang unik, terdapat satu macam satai yang tidak memenuhi definisi satai, yakni satai godog dari Aceh karena diolah dengan direbus, bukan dibakar," ucapnya.
Chef Wira Hardiyansyah mengungkapkan awal sejarah satai berhubungan erat dengan penggunaan api untuk memasak. Ia bercerita pada 1465, Iliad Yunani membuktikan potongan daging yang dipangan menggunakan kayu kecil dan penggalian di Santorini. Bukti baru soal tusuk satai digunakan sebelum abad ke-17 SM.
Di Persia, Turki, dan Arab, mengenal kebab yang merupakan potongan daging yang digoreng dalam wajan atau dipanggang di atas api.
Pengenalan satai di Indonesia bersamaan dengan masuknya pedagang India dan Arab pada abad ke-18. "Satai dikembangkan oleh pedagang kaki lima Jawa sebagai adaptasi kebab India," kata Wira.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Simak video pilihan berikut ini: