Sukses

Banjir Bandang di Mandailing Natal, Gedung SD Hanyut dan 11 Siswa Tewas

Akibat banjir bandang tersebut, sembilan unit rumah warga mengalami kerusakan yang cukup berat, 12 unit rumah penduduk mengalami rusak total dan hanyut.

Liputan6.com, Mandailing Natal - Polda Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, bencana alam banjir bandang yang terjadi di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, 17 luka-luka, satu orang warga hilang.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, di Medan, Sabtu, mengatakan korban yang tewas itu antara lain Aisyah (12), Sohifah (12), Rian Syahputra (10), Ahidan (10), Isnan (10), Tiara (10), Dahleni (10), Masitoh (9), Alfisyhari (9), Habsoh (9) dan Isroil (9).

Menurut dia, 17 korban yang mengalami luka-luka akibat runtuhnya Gedung SD Negeri 235, yakni Tasya Amaelia (12), Abel (12), Lusiana (22), Sobbiah (12), Sulton (11), Jibril Saukani (11), Solehuddin (11), Ahaddin (11), Raihansyah (11), dan Risdah (11).

Kemudian, Jufriadi (10), Mujiburrohman (10), Annasofa (10), Khoirunissa (10), Putri (9), Nabila (9), dan Adawiyah (9).

"Korban yang belum ditemukan atas nama Mutiah (12) dan masih terus dilakukan pencarian," ujar Tatan.

Ia mengatakan, peristiwa banjir di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terjadi pada Jumat (12/10).

Akibat banjir bandang tersebut, sembilan unit rumah warga mengalami kerusakan yang cukup berat, 12 unit rumah penduduk mengalami rusak total dan hanyut.

"Selain itu, tiga fasilitas umum berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235 mengalami rusak berat, dan gedung PKK rusak total, serta hanyut terbawa banjir," kata Tatan.

Dia menjelaskan, seluruh korban jiwa meninggal dunia, telah dimakamkan di Desa Muara Saladi.

"Hingga saat ini, polisi beserta unsur terkait dan dibantu oleh masyarakat sedang melakukan pencarian korban yang belum ditemukan, serta evakuasi bangunan yang mengalami kerusakan," tandas Tatan.

Saksikan video pilihan berikut ini: