Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan potensi investasi di hadapan para investor Rusia terkait rencana pengembangan infrastruktur transportasi dan permukiman, pertanian, pariwisata, dan pendidikan di Jawa Barat.
Potensi itu senilai Rp 268 triliun dalam lima tahun ke depan. Selain penawaran investasi, ada juga tawaran ekspor berbagai komoditas pertanian Jawa Barat.
"Khususnya Kopi Java Preanger," kata Gubernur Emil, sapaan Ridwan Kamil, dilansir Antara, Kamis (18/10/2018).
Advertisement
Tawaran tersebut diungkap Gubernur Emil kepada pengusaha dan investor yang tergabung di dalam Kamar Dagang dan Industri Moskow pada pertemuan yang digelar di Moscow Chamber of Commerce and Industry, Sharikopodshipnikovskaya Street, Rabu (17/10/2018).
Baca Juga
Hadir mendampingi Emil, Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Belarus Lasro Simbolon, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eddy Nasution, serta Kepala Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Dani Ramdan.
Gubernur Jawa Barat diterima dengan hangat oleh Wakil Presiden Kamar Dagang dan Industri Moscow, Suren Wardanyan, beserta para pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
"Dengan kontribusi sebesar 31 persen persen terhadap investasi nasional, Jawa Barat sampai dengan saat ini masih merupakan provinsi yang paling diminati para investor dari dalam maupun luar negeri," kata Emil.
"Puluhan potensi investasi di Jawa Barat dari berbagai sektor serta tawaran insentif investasi yang kompetitif saat ini merupakan penyebab minat dan realisasi investasi," lanjutnya.
Setelah menyimak pemaparan Gubernur Jawa Barat, Suren menyambut dengan antusias tawaran untuk membuka kafe dan restoran Indonesia di Moskow dengan sajian khusus kopi-kopi khas Jawa Barat.
"Untuk pembukaan restoran Indonesia di Moskow dengan sajian khusus kopi Jawa Barat, saya akan mengutus salah seorang pengusaha lokal dari Asosiasi Restoran Moskow untuk segera menindaklanjuti rencana tersebut," ujar Suren.
Selanjutnya, terkait dengan tawaran investasi di bidang infrastruktur, Suren menyampaikan bahwa hal itu sangat relevan dengan minat dan keahlian para investor di Rusia.
"Kami banyak berpengalaman dalam pembangunan Highway, Railway, Airport dan Seaport sehingga akan sangat tertarik menjawab tawaran Ridwan Kamil untuk berinvestasi di Jawa Barat," lanjutnya.
Salah seorang pengusaha asal Moscow yang juga merupakan Ketua Divisi Hubungan Perdagangan Indonesia Rusia, Konstantin Mezhankov, juga secara antusias menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sektor pertanian khususnya pengembangan teknologi pembibitan, komoditas sayuran dan padi di Jawa Barat.
"Kami memiliki teknologi pengembangan benih padi dan sayuran yang berproduktivitas tinggi yang dapat dikembangkan di Jawa Barat" ujarnya.
Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Barat mengundang KADIN Moscow untuk berkunjung ke Jawa Barat guna melakukan penjajakan. Emil berharap selambat-lambatnya Agustus 2019, bertepatan dengan keikutsertaan Jawa Barat dalam Festival Indonesia di Moskow, dapat terealisasi kerja sama perdagangan dan investasi dengan Rusia.
Festival Indonesia Rusia
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik tawaran Kedutaan Besar RI untuk Rusia untuk berpartisipasi dalam Festival Indonesia di Moskow, Rusia, pada 2019 mendatang, dan berencana akan mengirimkan usaha kecil dan menengah (UKM) Jawa Barat.
Tawaran ini diungkapkan langsung oleh Duta Besar RI untuk RusiaBelarus M Wahid Supriyadi pada pertemuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan KBRI, Diaspora dan PPI Moskow di Wisma Duta Besar, Moskow, Rusia, Selasa (16/10) waktu setempat.
Pada kesempatan itu Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyampaikan beberapa best practice di Jawa Barat, di antaranya visi misi Gubernur dan Wagub ke depan untuk membentuk West Java Digital Province.
"Saya sebagai gubenur akan mencoba menerapkan keadilan yang merata ke seluruh kabupaten kota di Jawa Barat, seperti contohnya keharusan untuk memiliki alun-alun sebagai tempat untuk berkumpul, bersosialisasi dan berinteraksi antar masyarakat sehingga indeks kebahagiaan pun dapat meningkat di seluruh Jawa Barat," katanya.
Selain itu dalam rangka menekan angka korupsi di daerah, ia juga akan menerapkan�e-budgeting ke seluruh kab kota di Jawa Barat sebagai upaya untuk transparansi anggaran dan wujud akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat. Emil kemudian mengambil contoh pengalamannya memimpin Kota Bandung.
"Sebagai contohnya, Kota Bandung setelah menerapkan 'e-budgeting' dapat menghemat anggaran hingga Rp1 triliun karena program yang tidak relevan dan tidak efisien dapat dieliminir oleh aplikasi tersebut," katanya.
Dubes RI untuk Rusia Belarus M Wahid Supriyadi menilai hubungan Rusia-Indonesia terjalin semakin harmonis. Ini sejalan dengan angka wisatawan Rusia ke Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya.
"Era ini merupakan 'second Golden Era of Indonesia Rusia Relation' yang mana hubungan kedua negara menjadi harmonis dan sinergis," katanya.
Untuk itu, menurutnya, ini adalah momen yang tepat mengenalkan daerah-daerah potensial. "Wisatawan rusia ke indonesia meningkat tiap tahunnya, kami sangat berharap mereka juga akan mengunjungi Jawa Barat selanjutnya," kata Wahid.
Sejalan dengan hal tersebut, Emil menyambutnya dengan mengatakan akan mengirimkan angklung untuk KBRI untuk Rusia.
"Saya akan mengirimkan angklung, instrumen musik khas Jawa Barat ke KBRI Moskow untuk memberikan edukasi cultural bagi masyarakat di sini," katanya.
Beasiswa
Pada kesempatan yang sama, Emil melakukan dialog bersama Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Rusia dan menangkap aspirasi yang disampaikan. Diantaranya adalah pengajuan peningkatan nominal (top up) beasiswa seperti yang telah dilakukan Pemprov Kalimantan Timur.
Menanggapi hal tersebut, Emil berjanji akan mempelajari aturan pembiayaan dan akan segera merealisasikan top up bagi penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia, sementara data pelajar akan segera disiapkan KBRI.
Advertisement