Sukses

Cerita Warga Karawang Tunggu 2 Jam untuk Seember Air Keruh

Yang menyedihkan lagi, warga harus rela menghabiskan waktu seharian untuk memperoleh air. Sumur yang digali hanya mengeluarkan air rembesan.

Liputan6.com, Karawang - Kemarau panjang yang melanda membuat warga di Kabupaten Karawang meringis. Berbagai upaya pun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air harian.

Seperti warga di Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Karawang yang membuat sumur darurat yang dibuat di sepanjang badan dan pinggiran sungai Cibenda.

Namun air yang didapat tetap tidak layak. Kondisi air keruh. Namun warga terpaksa menggunakannya untuk kebutuhan minum, masak, hingga mencuci.

Yang menyedihkan lagi, warga harus rela menghabiskan waktu seharian untuk memperoleh air. Sumur yang digali hanya mengeluarkan air rembesan.

"Bayangin aja untuk mendapatkan satu ember air, harus menunggu hingga dua jam lamanya bahkan bisa lebih sebelum di bawa pulang " kata Ahmad, warga Desa Parungmulya, Kamis 18 Oktober 2018.

Dia mengatakan, saat ini kondisi sungai dan sumber mata air lain sudah kering kerontang. Jadi sumur-sumur itu satu-satunya sumber air warga.

"Untuk saat ini ya sumur - sumur ini yang menjadi sumber air warga disini," tegas Ahmad.

Warga lainnya, Yati mengatakan, sementara bantuan air bersih yang dikirim setiap tiga hari sekali hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan bagi 20 kepala keluarga dari jumlah sebanyak 270 kepala keluarga yang berada di wilayah tersebut.

"Krisis air bersih yang terjadi di wilayah ini sudah berlangsung selama tiga bulan. krisis air bersih juga selalu menjadi ancaman di setiap musim kemarau seperti sekarang ini," katanya.

Warga berharap pemerintah mencari solusi untuk mengatasi krisis air bersih yang selalu terjadi di musim kemarau.

"Katanya diperkirakan masih berlangsung lama. Itu artinya warga akan semakin kesulitan mendapatkan sumber air bersih," tutur Yati.

Saksikan video pilihan berikut ini: