Gresik - Ribuan hektare lahan pertanian produktif di Kabupaten Gresik terancam gagal panen. Hal ini menyebabkan para petani di kawasan tersebut merugi puluhan juta.
Salah satu petani asal Kecamatan Benjeng, Muliadi (47)Â mengatakan, sejak beberapa bulan lalu lahan pertanian mengering.
"Tidak bisa mengairi sawah, enggak ada air," ungkap Muliadi seperti dikutip dari Jawapos.com.
Advertisement
Baca Juga
Bencana kekeringan itu membuat Muliadi dan para petani lain di Kabupaten Gresik terancam gagal panen. "Ya, enggak bisa panen. Menunggu hujan baru ditanam lagi," ucapnya.
Umar Pujiono, petani asal Benjeng juga mengaku demikian. "Ini kemarau terlama, daerah lainnnya padahal sudah hujan. Saya rugi. Panen gagal," ungkap Umar. Dipredikasi, kegagalan panen ini membuat para petani merugi hiingga puluhan juta.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Agus Budiono mengatakan, kekeringan tahun ini berlangsung sangat lama. Hal itu membuat ribuan hektare lahan pertanian menjadi kering kekurangan air sehingga petani gagal panen.
"Daerah yang pernah terjadi kekeringan pada tanaman padi selama periode musim kemarau hingga 15 September 2018 total luas 1.713.8 hektare," ungkap Agus.
Dia memaparkan, dari ribuan hektare lahan pertanian yang mengalami kekeringan petani gagal panen yakni kategori ringan 403,5 hektare, sedang 355 hektare, 344,5 hektare, dan puso 610,8 hektare.
"Kekeringan membuat para petani di delapan kecamatan merugi. Mereka gagal panen. Rata-rata tanaman padi yang gagal panen karena membutuhkan air banyak," ucapnya.
Â
Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Â