Sukses

Rahasia Pak Ndut Bisa Jual Bakso Rp 2 Ribu Seporsi

Banyak pengusaha kuliner lain coba menerapkan harga yang sama dengan Bakso Pak Ndut, tetapi menyerah.

Liputan6.com, Kediri - Warung Bakso Pak Ndut di Kediri sungguh fenomenal. Harga menunya sangat murah, Rp 2 ribu satu porsi bakso dengan menu lima biji pentol satu mangkok.

Warung bakso ini di Jalan Raya Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Nama warung bakso ini dipilih sesuai dengan nama panggilan pemiliknya, Muhamad Mansyur, yang sehari-hari lebih dikenal sebagai Pak Ndut.

Jika merasa kurang kenyang, ada paket alternatif kedua, yakni paket dobel yang harganya dua kali lipat dengan menu normal. Harganya sesuai dengan kelipatan menu normal, yakni 4 ribu rupiah saja, berisi 10 pentol satu mangkok.

Kholifah, istri Pak Nndut, menjamin bahan yang digunakan untuk membuat bakso, 100 persen halal, yakni daging sapi dicampur daging ayam.

"Alhamdulillah dengan bakso 2 ribu dengan bahan campuran daging ayam dan daging sapi," katanya.

Karena bakso yang dijual begitu murah, tak jarang ia mendapat penilaian negatif dari beberapa orang. Bahkan, ia mengaku pernah difitnah oleh seseorang melalui unggahan di medsos. Dalam unggahan itu, oknum ini menyebutkan jika bakso yang dibuatnya menggunakan bahan yang tidak halal.

"Yang memfitnah saya waktu itu statusnya masih pelajar. Pihak orangtua bersangkutan akhirnya meminta maaf dan kita tidak jadi melapor. Sebenarnya kita sudah siap melaporkannya ke polisi waktu itu," ujarnya.

Kholifah menganggap orang yang telah memfitnahnya tersebut memiliki pengetahuan rendah dan ia memaklumi hal itu. Atas kejadian ini, ia hanya bisa mengambil hikmahnya. "Alhamdulillah kita tetap bersyukur. Mungkin itu dari Allah memberi kita cobaan," tuturnya.

Kesuksesan usaha bakso Pak Ndut ternyata mendapat perhatian dari para pelaku usaha kuliner lainnya. Banyak pemilik usaha kuliner lain meniru atau mengikuti jejaknya berjualan bakso dengan harga tarif sama. Namun, hal itu tidak bisa bertahan lama dan mereka banyak yang gulung tikar menutup usahanya.

"Ada juga yang coba membuka usaha dengan harga yang sama, tapi enggak lama tutup," ucap Kholifah.

 

2 dari 2 halaman

Sistem Penjualan

Dengan rasa pentolnya yang kenyal, dipadu dengan kuahnya yang gurih di lidah, membuat bakso Pak Ndut begitu banyak digemari pencinta kuliner di Kediri.

Di warung bakso Pak Ndut, tidak hanya menjual bakso semata, melainkan juga makanan dan minuman pendamping pelengkap lainnya, seperti minuman Es Janggel atau Cao dijual satu gelas seharga Rp 1.500. Ada juga makanan lontong, tahu kuning khas Kediri, serta tahu bakso.

Menjual makanan dan minuman pendamping adalah salah satu strateginya. Dia mengambil keuntungan dari menu tambahan yang dijualnya.

Jika dari penjualan bakso tidak untung, ia bisa mengambil keuntungan dari penjualan makanan dan minuman lainnya. "Makanan dan minuman ini kan bisa menyubsidi, keuntungan bisa diambil dari lainnya," katanya.

Dengan harga relatif ringan di kantong, tak heran banyak pengagum makanan bakso yang datang ke tempat ini. Pelanggan yang datang ke tempat ini, berbagai kategori usia baik anak-anak, pelajar, maupun pria dan wanita dewasa.

"Pada momen Lebaran, pengunjung bisa berlipat-lipat yang datang. Sampai-sampai mobil dan kendaraan saya pindah ke lain tempat. Tempat parkir rumah, di sebelah warung, kita pergunakan untuk berjualan. Warung sudah enggak muat, karena banyaknya pengunjung yang datang," ucapnya.

Pada hari biasa setiap harinya, untuk membuat pentol bakso menghabiskan 1,5 kuintal daging. "Kalau hari raya, bisa sampai habis sampai empat kuintal daging dalam sehari," ujarnya.

Warung bakso Pak Ndut mulai buka sejak pagi pukul 08.00 WIB hingga tutup pukul 19.30 WIB.