Liputan6.com, Palembang - Kematian FR (45) sekeluarga masih menjadi misteri. Namun banyak dugaan yang mencuat, salah satunya adanya Wanita Idaman Lain (WIL) yang menimbulkan kericuhan di rumah tangga FR dan MG (42). Permasalahan inilah diduga menjadi pemicu tewasnya satu keluarga di Palembang ini.
Dari informasi yang diperoleh, beberapa hari sebelum insiden berdarah itu, MG datang ke toko kecantikannya di salah satu mal di Palembang. MG bertemu dengan salah satu keluarganya dan menceritakan tentang masalah rumah tangganya.
Diduga, MG ingin meminta cerai dengan FR, karena beberapa kali suaminya ketahuan sering berhubungan dengan WIL, sebelum insiden tewasnya satu keluarga ini.
Advertisement
Baca Juga
Namun FR tetap bersikeras untuk mempertahankan rumah tangganya. FR pun sempat ingin bunuh diri dengan memasukkan pistol ke dalam mulutnya, namun bisa dicegah MG.
Kondisi ini diakui oleh Sarah, salah satu asisten rumah tangga FR, yang sering mendengar pasangan suami istri (pasutri) itu ribut karena adanya dugaan WIL.
"Beberapa kali terdengar ribut karena WIL, mau cerai dan berebut hak asuh anak. Tapi bapak tidak ingin anak-anaknya diasuh istrinya," ungkapnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Kamis 25 Oktober 2018.
Lusia Efendi, ibunda MG sangat sedih akan keputusan yang diambil FR, yang tega menghabisi anak dan kedua cucunya, RF (18) dan KT (11).
"Kejam sekali dia, sampai anjingnya pun dibunuh. Padahal dia rajin beribadah setiap hari Minggu ke gereja," katanya.
Sebelum peristiwa satu keluarga tewas di Komplek Kebun Sirih, Bukit Sangkal Palembang pada hari Rabu (24/10/2018), FR sempat memberikan anjing peliharaannya ke mertuanya.
Owner CV Frantiscom ini lalu membeli dua anjing poni, yang juga dibunuhnya di dalam bak kamar mandi (sebelumnya ditulis di kolam).
"Dia kasih saya anjing peliharaannya, katanya anjing itu sering ribut di rumah. Tapi setelah itu dia beli dua anjing lagi, Choky dan Snowy," ujarnya.
Tidak Ada Suara Tembakan
Pada Rabu dini hari, FR awalnya membunuh kedua anjingnya yang ditenggelamkan dan ditembak di kamar mandinya. Lalu FR diduga masuk ke kamar RF, putera sulungnya dan menembak kepala bagian belakang anaknya.
FR kemudian masuk ke kamar puteri bungsunya KT dan kembali menembak di kepala bagian belakang hingga anaknya meninggal dunia. Mantan pengusaha sparepart komputer ini masuk ke kamar tidurnya di lantai dua.
Kolektor burung kicau ini juga menembak istrinya di bagian kening di atas tempat tidur. Setelah seluruh keluarganya tewas, FR diduga langsung bunuh diri dengan menembakkan keningnya menggunakan senjata api jenis revolver.
Saat ditemukan, kondisi tubuh istrinya tengkurap tepat di samping jasad FR, yang masih memegang pistol revolver.
Dewi Safitri (sebelumnya ditulis Novitri), asisten rumah tangga FR saat kejadian tidak mendengar adanya suara letusan tembakan dari kamar majikannya.
"Sama sekali tidak dengar. Saya juga tidak tahu kalau bapak punya pistol seperti itu," ungkap gadis berusia 28 tahun ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement