Sukses

Bandara Miangas Sultra, Akses Penyebaran Lagu Indonesia Raya

Dampak dari penambahan infrastruktur transportasi ini, semakin mempermudah akses informasi ke masyarakat. Salah satunya yaitu warga di Kepulauan Taulud sudah bisa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.

Liputan6.com, Palembang - Bandara Udara Miangas di Kepulauan Taulud, Sulawesi Utara (Sultra) yang baru beroperasi pada tanggal 12 Maret 2017 ternyata berdampak baik bagi gerakan pemersatu bangsa. Bandara udara ini membuat Lagu Indonesia Raya bisa sampai di telinga masyarakat Kepulauan Taulud.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, penyediaan infrastruktur transportasi alternatif bisa difungsikan masyarakat dengan baik dan menghasilkan konektifitas yang baik juga di Indonesia.

"Saya dapat tugas dari Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk memastikan konektivitas sampai ke pelosok," ujarnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Minggu (28/10/2018).

Salah satu fasilitas transportasi untuk mempermudah konektivitas yaitu Bandara Miangas. Jarak bandara ini ke Kota Manado hanya sekitar 40 Kilometer dan 50 Kilometer ke Philiphina.

Dampak dari penambahan infrastruktur transportasi ini, semakin mempermudah akses informasi ke masyarakat. Salah satunya yaitu warga di Kepulauan Taulud sudah bisa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.

"Yang terjadi disana, mereka tahu dan bisa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, seperti Indonesia Raya. Ini cara mempersatukan Indonesia hingga ke kepulauan sesuai dengan Nawacita Jokowi-JK," katanya.

Bandara Miangas sendiri menjadi salah satu bentuk bentuk konektifitas antar pulau yang sukses dibangun pemerintah pusat.

Saat ini ada lima kabupaten dengan rata-rata tiga juta penduduk yang tidak memiliki konektivitas. Untuk itu pemerintah pusat berupaya melaksanakan pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan konektivitas hingga ke pelosok juga dilakukan di Sumatera Selatan (Sumsel). Pemerintah pusat sudah membangun beberapa bandara udara di kabupaten/kota, seperti Bandara Udara Atungbungsu di Kota Pagaralam, Bandara Udara Silampari di Kota Lubuklinggau dan Bandara Udara Banding Agung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

2 dari 2 halaman

Bandara Baru Sumsel

Dua bandara baru yang sedang dalam proses penyelesaian dan perbaikan yaitu Bandara Silampari Kota Lubuklinggau dan Bandara Banding Agung Kabupaten OKU Timur.

"Kita targetkan terminal Bandara Udara Silampari selesai di akhir Desember 2018. Bandara Banding Agung OKU Timur juga akan difungsikan lebih bagus," katanya.

Budi Karya Sumadi juga menegaskan bahwa anggaran seluruh fasilitas Bandara Silampari Lubuklinggau tidak ada campur tangan investor. Sejauh ini, anggaran pembangunan bandara ini menggunakan dana dari pemerintah.

"Pemerintah memang memberi kesempatan kepada investor untuk mengelola bandara di Indonesia, salah satunya Bandara Raden Inten di Lampung dan Bandara di Bengkulu. Tapi di Sumsel tidak boleh," ucapnya.

Menhub juga akan segera mengoperasionalkan Landasan udara (Lanud) Gatot Subroto Waytuba - Lampung milik TNI AD, unuk menjadi landasan udara umum.

"Desember segera akan kita buka. Dibukanya Lanud ini untuk menghubungkan beberapa wilayah di Sumsel dan Lampung," ungkapnya.

Sebelum dioperasionalkan, sarana prasarana pendukung akan disiapkan terlebih dahulu, seperti terdapatnya ruang tunggu dan areal penjemputan bagi penumpang.

Dibukanya Lanud Gatot Subroto ini sendiri sebagai perwujudan dan cita-cita dari program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membuka konektivitas dan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, baik di darat, laut, dan udara.

Saksikan video pilihan berikut ini: