Sukses

Cerita 2 Siswa Pemanjat Tiang Bendera di Hari Sumpah Pemuda

Dua siswa SMA Negeri 1 Purwokerto nekat memanjat tiang bendera dalam upacara peringatan hari sumpah pemuda

Liputan6.com, Purwokerto - Pada peringatan HUT ke-73 RI, Agustus 2018 lalu, masyarakat Indonesia dibuat takjub oleh aksi Yohanes Ande Kalla Marcal alias Joni Gala, seorang siswa SMP pemanjat tiang bendera nun jauh di Belu, NTT, perbatasan RI-Timor Leste.

Kini, warga Purwokerto juga dibuat heboh aksi serupa. Dua siswa SMA Negeri 1 Purwokerto nekat memanjat tiang bendera dalam upacara peringatan hari sumpah pemuda, Minggu, 28 Oktober 2018.

Seperti yang sudah dijadwalkan, pagi itu SMA Negeri 1 Purwokerto menggelar upacara di di halaman rumah dinas eks-Bakorwil III yang bersebelahan dengan SMA Negeri 1. Mula-mula, upacara berlangsung mulus dan lancar.

Insiden ini dimulai saat petugas pengibar bendera akan menarik tali di tiang. Mendadak, tali pengerek bendera putus.

Sontak putusnya tali ini membuat petugas pengibar panik. Bahkan, ada pula petugas yang sampai menangis.

Melihat peristiwa itu, tanpa diperintah, seorang siswa, langsung berlari mendekat dan memanjat tiang bendera. Belakangan diketahui, siswa itu adalah Priyanto Budi, siswa SMA Negeri 1 Purwokerto kelas XI IPA.

"Priyatno Budi yang merupakan Ketua Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMA N 1 Purwokerto langsung lari dan memanjat tiang bendera," ucap Kepala SMA Negeri 1 Purwokerto Mohammad Husain, dalam keterangan tertulis Pemkab Banyumas, Minggu malam.

Sayangnya, aksi heroik Priyatno mesti terhenti. Ia hanya mampu memanjat tiang bendera hingga ketinggian lima meter. Tubuh siswa pemanjat tiang bendera ini melorot karena tiang benderanya licin.

"Suasana makin mencekam karena anak-anak yang bertugas menjadi pengibar bendera itu menangis,” Husein menuturkan.

Melihat kondisi itu, juga tanpa dikomando, seorang siswa kelas XII IPA 5, Hibatullah Akbar Novianto kembali berupaya memanjat tiang bendera itu. Perlahan namun pasti, Akbar terus memanjat tiang bendera yang cukup tinggi ini.

2 dari 2 halaman

Pemanjat Tiang Bendera Terbiasa Terlibat Kegiatan Kemanusiaan

Akbar sempat terhenti cukup lama untuk menghela napas dan mengumpulkan energi di jarak satu meter mendekati ujung tiang bendera. Suasana pun tambah mencekam melihat tiang bendera yang bergoyang.

Pasalnya, persis sebelum Akbar menjangkau pengait bendera, tiupan angin saat itu makin kencang sehingga dikhawatirkan menyebabkan tiang patah. Guru dan peserta upacara pun sempat panik.

Tetapi, akhirnya, dengan perjuangan yang hebat Akbar berhasil memegang pengait bendera yang berada di ujung tiang.

"Setelah berhasil memegang alat pengait bendera, Hibatullah Akbar kemudian menurunkannya sehingga bendera Merah Putih berhasil dikibarkan dengan iringan lagu Indonesia Raya," dia menerangkan.

Husain pun mengapresiasi aksi heroik dia siswanya. Menurut dia, tindakan ini merupakan tanda keberanian pemuda untuk memperjuangkan kejayaan bangsa dan negara.

Akbar mengaku spontan berniat memanjat tiang bendera ini tanpa diperintah. Sebab, rekannya, Prayitno gagal meraih tali.

"Saya tidak takut, naik tiang bendera, cuma mendekati puncak sempat ngos-ngosan. Tetapi Alhamdulillah saya bisa menarik tali," ujar Akbar.

Ternyata, ada rahasia kenapa Akbar mampu memanjat tiang yang licin dan cukup tinggi itu. Rupanya, selama ini Akbar aktif di Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas.

Pantas saja, staminanya bagus. Sebab, ia rutin berlatih pramuka dan kerap mengikuti berbagai kegiataan kemanusiaan yang menuntut stamina prima.

Di luar itu, tentu saja, keberanian Akbar mencapai ujung tiang lantaran tekad untuk menyelamatkan bendera merah putih agar gagah berkibar dalam upacara hari sumpah pemuda yang sakral.

Saksikan video pilihan berikut ini: