Sukses

Lari Pagi Sambil Berdonasi untuk Korban Gempa Palu

Dana yang terkumpul dari kegiatan Lari Kemanusian untuk Palu akan difokuskan untuk pembangunan kelas-kelas darurat bagi anak-anak korban gempa Palu.

Liputan6.com, Medan - Ribuan pelajar dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Kota Medan, Sumatera Utara mengikuti kegiatan Lari Kemanusian untuk Palu. Kegiatan menyemarakkan peringatan Sumpah Pemuda yang digelar di Lapangan Tiara, Jalan Cut Mutia, Kota Medan.

Ajang ini digagas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, dr Sofyan Tan. Peserta pada kegiatan yang mengangkat tema Lari Kemanusiaan untuk Palu ini dipungut biaya pendaftaran Rp 50.000 per orang. Hasil uang pendaftaran didonasikan untuk para korban tsunami dan gempa di Palu dan sekitarnya.

"Bertepatan peringatan Sumpah Pemuda ke-90, kita mengajak anak muda ikut berpartisipasi dan berkontribusi untuk membantu para korban bencana di Palu dan sekitarnya," kata Sofyan Tan, Minggu, 28 Oktober 2018.

Anak muda yang berkontribusi pada kegiatan lari kemanusiaan itu ada sekitar 6.588 perserta, dengan total donasi yang siap disalurkan sebesar Rp 329.400.000. Dana tersebut akan difokuskan untuk pembangunan kelas-kelas darurat untuk anak-anak korban gempa Palu.

"Karena hingga saat ini, ada 2.736 sekolah yang hancur terkena dampak tsunami dan gempa di Palu, Donggala serta di Sigi," ungkapnya.

Sofyan Tan menyebut, pada momen Sumpah Pemuda kali ini, satu aksi pemuda sangat memberikan kontribusi besar dalam mendorong kepedulian yang besar terhadap sesama. Juga memberikan kontribusi yang kuat untuk membangun Indonesia.

"Kita berharap, kegiatan ini terus memacu para generasi muda untuk berperan aktif dalam memperjuangkan peringatan bersejarah yang menjadi momentum penting. Salah satunya pada peringatan Sumpah Pemuda hari ini," sebutnya.

Menurutnya, sikap pemuda untuk bersatu bukan hanya diperlihatkan dalam membantu mengurangi beban korban bencana gempa Palu, tetapi juga untuk membangun negeri. Dan kegiatan seperti ini dapat terus memacu para generasi muda untuk berperan aktif dalam memperjuangkan peringatan bersejarah yang menjadi momentum penting.

"Selama ini para pelajar dan mahasiswa lebih banyak mendemo untuk mengkritik pemerintah. Hari ini, mereka menunjukkan sisi lainnya dan tetap peduli kemanusiaan. Dan ini menunjukkan kemauan anak muda, yaitu pelajar dan mahasiswa, membantu pemerintah," ucap Sofyan Tan.

Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan tersebut di antaranya, Unpri, Eka Prasetya, STOK Binaguna, Bodhicita, Perguruan Wahidin, YP Sultan Iskandar Muda, Medikom, Sutomo 1 dan 2, dan sekolah serta perguruan tinggi lainnya.

 

Simak video pilihan berikut ini: