Sukses

7 Warga Sumsel Masuk Daftar Korban Jatuhnya Lion Air JT 610

Dari ratusan korban jatuhnya pesawat udara Lion Air JT 610, ada sebanyak tujuh orang korban asal Sumatera Selatan (Sumsel).

Liputan6.com, Palembang - Jatuhnya pesawat Lion Air pada hari Senin, 29 Oktober 2018 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat (Jabar) ternyata turut membawa beberapa orang warga Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari ratusan penumpang, ada tujuh warga Sumsel yang masuk daftar korban jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang ini.

Ketujuh warga Sumsel tersebut yaitu Rizki Amalia (32), warga Palembang, Ryan Aryandi (23), dan M Ravi Andrian (22) warga Kota Lubuklinggau.

Kemudian ada Asep Sarifuddin (19) dan Dadang (27) asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumsel, serta pasangan suami istri (pasutri) Candra Kirana (29) dan Cici Ariska (28).

Kabid Dokkes Polda Sumsel Komisaris Besar (Kombes) Tri Yuwono Putera membenarkan ada warga Sumsel yang menjadi penumpang pesawat Lion Air.

"Dari laporan yang kita terima, memang ada tujuh orang warga Sumsel yang jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (31/10/2018).

Untuk memudahkan identifikasi korban pesawat Lion Air JT 610, Polda Sumsel meminta keluarga korban untuk melakukan uji tes DNA di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Tes DNA di RS Bhayangkara Palembang juga untuk memudahkan keluarga korban agar tidak perlu datang ke RS Polri di Jakarta.

"Nanti kami yang akan mengirimkan sampel DNA ke Jakarta dan akan mengabarkan informasi selanjutnya ke keluarga korban," katanya.

Saat ini, baru keluarga Rizki Amalia, korban jatuhnya pesawat Lion Air, sudah menyerahkan sampel DNA ke RS Bhayangkara Polda Sumsel.

 

2 dari 2 halaman

Turunkan Tim Dokter

Mereka pun mengharapkan keluarga korban agar bisa segera melakukan penyerahan sampel agar mempermudah proses identifikasinya.

Selama operasi pencarian dan identifikasi korban, Polda Sumsel turut mengirim satu tim dokter yang terdiri dari enam orang dokter forensik yaitu AKP dr Rahmah Fajar Kaur Matfaskes Biddokes Polda Sumsel.

Lalu ada Ipda Joko Suryanto, Bripka Dian Saputra, Bripka M Alamsyah, Brigadir Sarjan Rosyidi, dan Bripka Yudi Febriansyah.

Mereka akan diperbantukan pengambilan data Antemortem ke RS Pangkalpinang, Bangka Belitung. Lalu ada Tim Post-Mortem yang diperbantukan yaitu dokter forensik Kompol dr Mansuri yang dikirim ke RS Kramat Jati Jakarta.

"Jika semua data sudah terkumpul, penugasan mereka berakhir. Jika masih berlanjut, kami akan kirim tim lainnya secara bergantian sampai operasi pencarian ditutup," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini: