Sukses

Dipicu Cuaca Ekstrem, Banjir dan Longsor Melanda Cilacap

Cuaca ekstrem memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Salah satunya di Bandara Tunggul Wulung

Liputan6.com, Cilacap - Cuaca ekstrem berupa hujan di atas normal yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa siang (6/11/2018) memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Salah satunya terjadi di Bandara Tunggul Wulung.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, banjir terjadi di jalan menuju Bandara Tunggul Wulung pada Selasa pagi. Secara bersamaan, terjadi longsor di area yang berdekatan dengan landasan pacu atau runway Bandara.

Komara mengaku belum menerima informasi apakah longsor tersebut berdampak pada operasional bandara. Begitu pun dengan dimensi atau ukuran longsornya.

“Di daerah menuju bandara juga banjir. Ya, karena hujan intensitas tinggi sejak semalam. Cuma itu karena kondisi tanah labil, jadi longsor,” katanya, Selasa siang.

Selain di Bandara Tunggul Wulung, akibat cuaca ekstrem banjir dan longsor juga terjadi di wilayah lainnya, yakni di Kecamatan Jeruklegi dan Kecamatan Maos.

Banjir yang terjadi terjadi di Desa Karangreja, Kecamatan Maos, merendam sedikitnya lima rumah. Banjir terjadi sekitar pukul 11.00 WIB setelah terjadi hujan lebat sejak Senin malam hingga Selasa siang.

Ketinggian air diperkirakan kisaran 50 sentimeter. Banjir merendam kawasan di tiga RT yakni, RT 3/3, RT 2/3 dan RT 2/4.

Komara mengimbau agar warga mewaspadai kemungkinan banjir lebih besar lantaran masih ada potensi hujan lebat pada sore dan malam. Jika terjadi hujan intensitas tinggi, bisa dipastikan banjir bakal meluas dan rendaman akan bertembah tinggi.

Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di kawasan lain Cilacap. Sebab itu, Komara mengimbau agar warga di daerah longsor dan banjir meningkatkan kewaspadaan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Angin Kencang Terjang Sumbang, Banyumas

Sehari sebelumnya, cuaca ekstrem di hari sebelumnya juga terjadi di kabupaten tetangga Cilacap, Banyumas. Angin kencang disertai hujan lebat di Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan menyebabkan puluhan rumah terdampak, Senin sore (5/11).

Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Adi Chandra, mengatakan terparah terjadi di RW 03 Desa Tambaksogra. Hingga Senin malam, terdata sedikitnya empat rumah mengalami kerusakan cukup parah.

Di antaranya, rumah keluarga Tamrin Sarifudin (65 th) di RT 03 RW 03. Akibat terjangan angin kencang, atap rumah ambruk.

“Kerugian diperkirakan sekitar Rp 7 juta,” kata Chandra, Senin malam.

Kerusakan lainnya adalah rumah milik keluarga Darsono (40 th), Juwadi (56 th) dan Bambang (40 th). Rata-rata atap porakporanda ambruk dan beterbangan, dengan kerugian bervariasi antara Rp 1 juta – Rp 3 juta.

Selain berdampak pada rumah penduduk, angin kencang itu juga menumbangkan pohon. Salah satunya menimpa rumah Bambang.

“Rusak karena tertimpa pohon rambutan,” ujar Heriana.

Heriana menjelaskan, hingga Minggu malam, pendataan masih terus dilakukan oleh aparat desa. Ada beberapa rumah yang atapnya beterbangan. Namun, pemilik memperbaikinya secara mandiri.