Sukses

Keajaiban Karpet Awan Pagi di Gunung Kerinci

Treknya yang tertutup hutan membuat pendaki perlu tahu teori navigasi agar tidak tersesat.

Liputan6.com, Jambi - Menjamahi Gunung Kerinci menjadi cita-cita banyak pendaki gunung. Sebagai gunung api tertinggi di Indonesia dengan tinggi mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut, Kerinci yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat memang menawarkan tantangan petualangan yang hebat.

Treknya yang tertutup hutan membuat pendaki perlu tahu teori navigasi agar tidak tersesat.

Apalagi trek pendakian akan berubah menjadi “got”, tempat air mengalir deras membawa bebatuan, saat kawasan gunung dilanda hujan.

Gunung Kerinci yang secara administrasi masuk dalam wilayah Provinsi Jambi, juga memiliki beberapa titik keindahan, antara lain kawah menawan berisi air belerang berwarna hijau, pemandangan Danau Bento yang merupakan rawa berair yang diklaim tertinggi di Sumatera, dan latar belakang keindahan Gunung Tujuh yang menjulang.

Namun keindahan Gunung Kerinci tak hanya sebatas itu. Tri Hardiyanto, juru bicara tim ekspedisi "7 Summits Indonesia in 100 Days" kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, shelter tiga Gunung Kerinci menurutnya juga menjadi tempat yang cocok untuk menyaksikan keindahan alam.

Jika cuaca sedang bagus, saat pagi hari di tempat ini akan terlihat karpet awan yang bergerak terus seiring sinar matahari yang mulai keluar.

"Biasanya pendaki menargetkan bisa camp di sini, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Shelter 3 sudah ketinggian 3.200 m dpl, sudah terbuka, kalau shelter sebelumnya kan trek masih tertutup hutan," ungkap Tri.

Tri juga mengatakan, saat cuaca sedang cerah dari shelter 3 juga dapat terlihat pemandangan Kota Jambi, dan jika di malam hari akan terlihat kerlipan lampu kota bak kunang-kunang yang hilir mudik berterbangan.

Saksikan video pilihan berikut ini: