Liputan6.com, Garut - Raihan empat emas yang disumbangkan pencak silat Jawa Barat dalam perhelatan akbar Asian Games XVIII beberapa waktu lalu, mampu memantik paguron atau padepokan pencak silat Jawa Barat berlomba mengasah kemampuan siswa didiknya.
Sekitar 900 atlet usia dini dari sekitar 60 paguron pencak silat, se-Jawa Barat, nampak serius mengikuti kejuaraan pencak silat piala Danrem 062 Tarumnagara, di Gor Bela Negara, Garut hari ini. Khusus Garut, sumbangan dua medali emas Asian Games, ikut mengangkat pamor daerah.
"Kejuaraan ini sangat menarik, pesertanya sangat melimpah," ujar Tono Tarsono, salah satu juri kejuaraan, saat ditemui Liputan6.com, Senin (12/11/2018).
Advertisement
Menurutnya, sumbangan empat medali emas pencak silat kontingen Jawa Barat pada Asian Games beberapa waktu lalu, telah memantik semangat dan masyarakat umum, untuk mempelajari seni bela diri pencak silat dengan serius.
"Sangat tepat (kejuaraan) jadi kita bisa mengetahui kualitas hasil latihan di padepokan," ujar salah satu pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia wilayah Jawa Barat itu menambahkan.
Mereka seakan terpacu untuk menjadi atlet pencak silat secara profesional, dengan tujuan utama menjadi pesilat nasional yang kelak akan membanggakan Indonesia. "Lihat saja, acara tiga hari ribuah warga datang silih berganti," ujar dia bangga.
Baca Juga
Menggunakan pangsi (pakaian silat) lengkap, nampak anak-anak, orang tua, hingga masyarakat umum, bersemangat untuk menghasilkan siswa didiknya menjadi pemain silat profesional yang kelak akan mengharumkan nama Indonesia. "Apalagi sekarang emas Asian Games, atau kejuaraan dunia kan bonusnya dapat PNS, belum lagi hadiah menarik lainnya," kata dia.
Awalnya panitia hanya menargetkan peserta hingga 600 orang dari 10 kategori yang dilombakan, namun dalam kenyataannya peserta yang datang mencapai 800 peserta lebih dengan jumlah pertandingan hingga 750 pertandingan lebih.
"Di luar prediksi, semoga kita bisa menambah bank data atlet nasional ke depan," kata dia sumringah.
Dengan suksesnya gelaran kejurda saat ini, lembaganya berharap agar pemerintah daerah lainnya termasuk pihak lain, lebih sering menggelar kejuaraan serupa untuk menyemangati atlet. "Minimal ketika tidak juara pun, jam terbang atlet lebih terasah," kata dia.
Zidan, (14) salah satu peserta kejuaraan asal Bandung mengaku bangga mengikuti kejuaraan terseut, meskipun terbilang baru terjun dalam kejuaraan, namun ia mengaku mendapat motivasi untuk menjadi atlet nasional. "Agak nervous (gugup) juga," ujar dia mengaku.
Namun meskipun demikian, ia mengaku pengalaman pertamanya mampu menumbuhkan asa menjadi pesilat profesional untuk bersaing di level yang lebih tinggi. "Minimal lebih banyak lagi kejuaraan yang digelar," pinta siswa SMP asal kontingen Bandung itu menambahkan.
Agar persiapan matang, ia berharap agar pelaksanaan kejuaraan berikutnya, menyedikan space waktu yang lebih banyak, sehingga semakiin banyak peserta yang datang. "Saya akui info pengumumannya kejuaraan ini mendadak," ungkap dia.
Seperti diketahui dari total 31 medali emas Asian Games XVIII Jakarta-Palembang lalu, cabang pencak silat mampu menyumbang 14 emas, atau hampir setengah emas kontingen Indonesia. Dari jumlah itu kontingen atlet pencak silat asal Jawa Barat tercatat menyumbang 4 emas, dengan dua di antaranya berasal dari atlet regu putra-putri asal Putra Siliwangi Garut.