Liputan6.com, Pekanbaru - Warga di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, dibuat heboh dengan seekor harimau sumatera yang masuk ke sebuah pasar di daerah itu. Harimau itu lalu masuk ke sela-sela dua rumah toko (ruko) dan terperangkap di dalamnya.
Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono, sejak terperangkap, satwa belang itu menjadi tontonan warga sekitar. Banyak warga yang penasaran melihat langsung bentuk dari satwa yang hampir punah itu.
Advertisement
Baca Juga
"Laporan terjebaknya masuk ke kami pukul 10.00 WIB, masih di sana sampai sekarang harimaunya," kata Suharyono, Rabu, 14 November 2018.
Untuk mengevakuasi harimau sumatera ini, BBKSDA sudah mengirim dua tim ke lokasi. Tim pertama berangkat dari Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu karena lokasinya terbilang dekat dengan Kabupaten Indragiri Hilir.
"Sebelum tim pertama sampai di lokasi, kami sudah koordinasi dengan pihak kecamatan dan Polsek setempat," sebut Suharyono.
Koordinasi ini berjalan dengan baik. TNI, Polri serta pihak kecamatan sudah melokalisasi keberadaan harimau sumatera itu. Di antara dinding sela-sela dua ruko dibuat jaring dan kayu agar harimau tidak keluar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Proses Evakuasi Harimau Sumatera
Menurut Suharyono, tim pertama tidak dilengkapi dengan bius. Makanya, dikirim tim kedua dari Kota Pekanbaru yang berisi petugas medis dan membawa bius untuk langkah evakuasi.
"Tim pertama terdiri dari lima orang, tim kedua jumlahnya lebih dan ada membawa bius," kata Suharyono.
Sebelum dua tim itu sampai di lokasi, Suharyono menyebut pihak kecamatan serta TNI dan Polri sudah melakukan sosialisasi. Masyarakat ditenangkan agar tidak berbuat anarkis terhadap satwa yang terancam punah itu.
"Diharap tidak ada korban, baik dari masyarakat ataupun satwa. Kami berterima kasih koordinasi ini berjalan baik," sebut Suharyono.
Dugaan Suharyono, harimau ini muncul dari rawa-rawa seluas empat hektare yang dekat dengan lokasi kejadian. Harimau ini juga belum dipastikan apakah berasal dari Dusun Teluk Nibung yang sempat menerkam beberapa ekor ternak warga.
Menurut Suharyono, ada dugaan satwa ini merupakan harimau rawa karena berasal dari dataran rendah dan tidak berasal dari kawasan hutan. Pasalnya sebelum kejadian, ada laporan kemunculan dua ekor harimau di lokasi terdekat.
"Belum bisa dipastikan, karena sebelumnya ada ditemukan dua jejak berbeda. Apakah ini induknya atau individu lain," kata Suharyono.
Suharyono juga belum bisa memastikan jenis kelamin harimau ini. Dia menyebut belum mendapat laporan dari dua tim yang dikirim ke lokasi.
Advertisement