Sukses

Menyambut Si Loko, Komik Pertama Kereta Api Asli Indonesia

Kemunculan komik ini bukti konsistensi Kereta Api Indonesia mendukung industri kreatif tanah air.

Liputan6.com, Yogyakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan komik Si Loko di Loko Coffee Shop Yogyakarta, Rabu (14/11/2018). Komik ini menjadi inovasi media pemasaran dan aktivasi dari maskot resmi KAI yang diberi nama sesuai karakter utamanya, Si Loko.

KAI bekerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia untuk menerbitkan dan mendistribusikan komik Si Loko. Karakter utama komik diharapkan dapat mendekatkan KAI kepada target pasarnya, terutama anak muda di rentang usia 18 sampai 30 tahun.

"Komik Si Loko dibuat supaya pesan-pesan dari KAI bisa tersampaikan dengan baik, tidak hanya lewat publikasi formal," kata Raden Agus Dwinanto Budiadji, Vice President Passenger Marketing PT KAI.

Gaya bahasa dan penggambaran komik Si Loko ringan dan menarik yang dikemas lewat cerita fiksi. Komik ini juga menceritakan beberapa kejadian sehari-hari yang menghibur dan mengedukasi pembaca seputar pelayanan dan cara memanfaatkan moda transportasi kereta api.

Untuk seri pertama, komik ini mengambil judul Si Loko The Origin. Kisahnya seputar kelahiran dan munculnya Si Loko sebagai karakter komik.

Si Loko akan diterbitkan secara rutin, baik melalui media cetak maupun digital. Untuk seri selanjutnya, Si Loko menghadirkan tema Traveling by Train, Adventure by Train, dan sebagainya.

Si Loko The Origin telah dicetak 2.000 eksemplar dan didistribusikan di seluruh outlet Gramedia dengan harga Rp 75.000. Apabila permintaan tinggi, ada kemungkinan muncul cetakan kedua komik dan seterusnya.

Simak video pilihan berikut: 

2 dari 3 halaman

Survei ke Anak-Anak

Tokoh Si Loko tidak muncul begitu saja. Raden Agus mengakui sudah melakukan survei ke anak-anak mengenai kereta api.

"Apa yang diingat anak-anak ketika berbicara soal kereta api, ternyata mereka langsung menjawab Thomas, tokoh kartun berwujud lokomotif," tuturnya.

Pada 2012, PT KAI mendesain maskot kereta api mirip dengan Thomas. Dalam perkembangannya maskot berinovasi menjadi wujud seperti sekarang.

Pemilihan komik sebagai media komunikasi juga bukan tanpa alasan. Raden Agus memiliki kebiasaan mengajak anak-anaknya ke toko buku dan dia merasa prihatin dengan minimnya komik dalam negeri. Dunia komik masih dikuasai Jepang.

Komik sebagai bagian dari industri kreatif akhirnya dipilih KAI sebagai bentuk dukungan nyata terhadap perkembangan bidang kreatif di tanah air. Sebelumnya dukungan untuk industri kreatif ditujukan kepada kopi lewat program kopi nusantara.

"Kami jual beragam kopi nusantara di dalam kereta api," kata Raden Agus.

 

3 dari 3 halaman

Pameran Buku di Stasiun

Untuk pertama kalinya juga, PT KAI menggelar pameran buku bertajuk Book Fair On Station serentak di enam stasiun, mulai 14 sampai 18 November. Kegiatan yang digelar di Stasiun Gambir, Bandung, Yogyakarta, Purwokerto, Tawang, dan Gubeng ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Selama acara berlangsung, pengunjung dapat membeli buku-buku berkualitas yang telah disediakan oleh Gramedia Store, mulai dari buku bergenre anak, pengembangan diri, bisnis, agama, novel, dan komik Si Loko, serta berbagai referensi lainnya yang merupakan buku best seller. Semua buku dapat dibeli olehpengunjung dengan harga spesial yaitu diskon sebesar 10 persen.

Bagi pengunjung yang dapat menunjukkan aplikasi KAI Access yang sudah teregistrasi di ponselnya, maka akan mendapatkan tambahan diskon 5 persen. Selain berburu buku, untuk menyemarakkan event tersebut, para pengunjung, khususnya anak-anak bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang berbeda-beda setiap harinya.

Kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain, lomba mewarnai, lomba menulis cerita pendek, lomba announcer, pouch painting, dan talkshow anak. Peserta di setiap acara hanya dibatasi 30 anak.

"Bagi anak-anak yang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan sesegera mungkin hadir dan mendaftarkan diri pada panitia di lokasi," ujar Eko Purwanto, Humas Daop 6 PT KAI.