Liputan6.com, Yogyakarta Perhelatan tahunan Ngayogjazz kembali digelar pada Sabtu (17/11/2018). Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mengambil lokasi di desa wisata Sleman, kali ini ajang musik jazz ini diselenggarakan di Desa Budaya Gilangharjo, Pandak Bantul.
Acara yang akan dimulai pada pukul 10.00 sampai 23.00 WIB ini menampilkan 40 kelompok musik dan ratusan seniman dari Indonesia maupun luar negeri, seperti Perancis, Belanda, Spanyol, dan Italia.
"Lewat acara ini, jazz bisa ditonton oleh semua kalangan dan berbagai usia, jazz bisa melebur dan berinteraksi dengan jenis musik yang lain bahkan dengan seni apapun baik yang tradisi maupun modern," ujar Vindra Diratara, Board Of Ngayogjazz, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (15/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah musisi jazz dalam negeri yang akan memeriahkan perayaan Ngayogjazz tahun ini, antara lain, Syaharani, Tohpati, Idang Rasjidi, Tompi, dan Kua Etnika.
Ngayogjazz sudah memasuki tahun ke-12 dan keberadaannya mengukuhkan musik jazz menjadi inklusif sebagai produk musik maupun sebuah tontonan. Perhelatan ini sebagai peristiwa budaya sekaligus media pembentuk masyarakat pendukung produk seni.
Ngayogjazz 2018 mengusung tema Negara Mawa Tata, Jazz Mawa Cara sebagai jawaban atas fenomena yang terjadi dan berkembang di masyarakat Indonesia saat ini. Tema ini merupakan pelesetan dari Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata yang bermakna walaupun negara mempunyai hukum dan tata negara, namun tiap daerah juga memiliki adat dan budaya yang khas menurut mereka dan erat kaitannya dengan kearifan lokal masing-masing.
Vindra menuturkan perhelatan Ngayogjazz tahun ini sama seperti tahun kemarin, yakni mengharapkan hadirin yang datang membawa buku tulis ataupun buku cerita untuk disumbangkan kepada saudara-saudara di tanah air yang membutuhkan.