Liputan6.com, Palembang - Aksi gotong-royong yang selalu digalakkan Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo di anak sungai ternyata belum mendapat apresiasi pemerintah pusat, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan ke Kementrian LHK dan kementerian lainnya, untuk mengatasi masalah sampah laut dan sungai, salah satunya di Sungai Musi.
Kota Palembang termasuk dalam 26 kota yang menjadi lokasi pembersihan aliran sungai karena jumlah sampah di perairan Sungai Musi yang cukup besar.
Advertisement
"Palembang dan Sungai Musi termasuk dalam kawasan yang diprioritaskan pembersihan sampah di sungai dan pantai. (Namun) Pemda Kota Palembang tidak termasuk rajin, akan kita intensifkan lagi dan harus bekerja," ujarnya kepada Liputan6.com, saat mengunjungi kawasan konservasi hutan pinus Punti Kayu Palembang, Rabu (21/11/2018).
Program pembersihan sampah di sungai akan dimulai dari hulu ke hilir, termasuk regulasi dan perencanaan aksi. Karena sekitar 80 persen sampah yang tersebar di lautan berasal dari daratan.
Salah satu aksi pembersihannya yaitu penyaringan sampah dari sungai ke muara, agar tidak teraliri ke laut. Program ini akan dikoordinasi langsung oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman.
"Kita rencanakan tahun 2025 sudah bisa ditangani. Karena sampah plastik sudah mencapai 9 juta ton," ungkapnya.
Penemuan paus sperma yang mati dengan 6 kilogram sampah di perutnya, juga menjadi perhatian serius Kementerian LHK. Dibantu akademi laut dan perikanan, mereka sedang meneliti kasus banyaknya sampah yang mengakibatkan matinya satwa laut ini.
Sindiran Pemkot Palembang malas membersihkan aliran Sungai Musi langsung dibantah Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Palembang Amiruddin Sandi.
Gotong Royong
Sejak tahun 2013 Pemkot Palembang sangat konsen untuk pembersihan anak Sungai Musi di seluruh kelurahan.
"Banyak program unggulan, salah satunya program gotong-royong setiap hari Minggu. Sampah dari anak sungai dibersihkan dan sudah berkurang banyak," katanya.
Masih banyaknya volume sampah di Sungai Musi, lanjut Amiruddin, dikarenakan sampah yang disumbangkan dari kabupaten terdekat di Palembang.
Pemkot Palembang bahkan sering meminta bantuan untuk pembersihan sampah di Sungai Musi. Salah satunya di destinasi wisata Kampung Almunawar, yang berada di tepi Sungai Musi.
"Sudah sering kita adukan ke pemerintah pusat, termasuk ke Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWS) VIII, tapi tidak pernah direspon. Karena itu kita bekerja sendiri. Jadi kalau dibilang tidak rajin bersihkan sungai, itu salah besar," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement