Sukses

Fantastis, Joget 'Kumadinya Welah' Bikin Oma Mulyana Mereguk Untung

Sejak diunggah 20 Agustus lalu, tercatat, video klip Oma di akun Mat Pallas ditonton 1,3 juta orang. Di samping itu, pengikutnya atau subscribernya sudah mencapai 3.500 dalam waktu dua bulan.

Liputan6.com, Bandung - Sarana hiburan dalam era digital Youtube, tak bisa dipungkiri melahirkan nama-nama baru di panggung hiburan dunia maya. Salah satunya Oma Mulyana. Pria asal Cimaung, Kabupaten Bandung ini melambung namanya dengan video klip "Kumadinya Welah" yang bikin gemas.

Sejak diunggah 20 Agustus lalu, tercatat, video klip Oma di akun Mat Pallas ditonton 1,3 juta orang. Di samping itu, pengikutnya atau subscribernya sudah mencapai 3.500 dalam waktu dua bulan.

"Sekarang baru mulai monetizing di Youtube. Kita belum ambil hasilnya karena menunggu jumlahnya signifikan," kata manajer Oma, Mat Pallas ditemui di Cimaung, Kamis 22 November 2018.

Namun, sejak kemunculan Oma di Youtube, pria bernama asli Imat itu mengaku ada tambahan penghasilan dari ring back tone (RBT) dan sejumlah layanan streaming music seperti Itunes, Spotify hingga Deezer.

"Secara keseluruhan kita baru dapat Rp 10 juta untuk satu bulan pertama," ujarnya.

Penghasilan tersebut dibenarkan Oma. Pria berusia 34 tahun ini mengaku bersyukur usahanya mulai menunjukkan hasil yang setimpal bahkan berpeluang lebih besar lagi.

"Alhamdulillah, sudah bisa balik modal ya," kata Oma yang sudah mengeluarkan belasan juta rupiah untuk merintis jalannya menjadi entertainer.

Seperti diketahui, kemunculan klip 'Kumadinya Welah' atau jika diterjemahkan 'Terserah Kamu Saja' itu menuai popularitas.

Video klip itu pertama kali diunggah ke YouTube pada 20 Agustus 2018. Beragam komentar memenuhi akun YouTube Mat Pallas yang juga bertindak sebagai komposer. Terutama, mengenai penampilan dan mimik wajah Oma yang datar dalam video klip tersebut.

Bagi yang sudah menyimak video "Kumadinya Welah" semua orang paham isi lagunya. Sebab, lagu ini tidak sepenuhnya berbahasa Sunda. Hanya pada bagian refrain saja lirik pada lagu "Kumadinya Welah" yang menggunakan bahasa Sunda.

2 dari 2 halaman

Buruh Pabrik yang Pemalu

Oma terkenang masa puluhan tahun lalu, ketika ia menghabiskan hampir seluruh waktu dalam hidupnya bekerja di pabrik pakaian di kawasan Pameungpeuk, Banjaran.

"Saya kan dulu bekerja di pabrik. Kerja pagi, pulang kadang jam 6 kadang jam 8. Empat tahun belakangan saya punya warung kecil-kecilan. Paling sebelum berangkat ke pasar dulu dan pulang jam 6 pagi terus berangkat kerja lagi," kata Oma.

Oma bekerja di pabrik sejak tahun 2005. Selama bekerja, Oma tak pernah terpikir untuk bikin video sambil bernyanyi. Selain karena menjahit butuh konsentrasi tinggi, ia mengaku malu juga jika dilihat rekan kerjanya.

Ia pun mengundurkan diri dari pekerjaan karena merasa ingin merintis usaha warung pada tahun 2018. Sang istri, Ai Hasanah bersepakat dengan dirinya untuk bekerja menjadi buruh. Rupanya baru seminggu bekerja, istrinya mengundurkan diri.

Alih-alih berwiraswasta, Oma menemui Imat sang manajer untuk menjadi artis, mimpinya sejak kecil. Berbekal orat-arit kertas berisi lirik lagu, Oma meminta saran pada Imat.

Rupanya diskusi mereka semakin serius. Hanya beberapa minggu, keduanya menyelesaikan lagu pertama yang ditulis Oma dan diaransemen Imat. "Kita memang baru kenal tapi kerjasama yang baik ini ada berkahnya juga," kata dia.

Setelah "Kumadinya Welah" rampung, Oma berhasil mendobrak segala hal yang tak mungkin. Dari bekerja sebagai buruh, pernah bekerja serabutan hingga gagal audisi menyanyi.

Keluarga hingga tetangganya pun kini mulai memberi rasa hormat atas usahanya. Keterkenalan di Youtube adalah bonus untuknya.

"Alhamdulillah, responsnya baik malahan keluarga sudah jauh hari mendukung. Mudah-mudahan dari kampung sini juga ada yang muncul sambil mengharumkan daerah sendiri," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: