Sukses

Omzet Bisnis Busur Panah di Sukabumi Bikin Ngiler

Semakin banyaknya penghobi bahkan atlet panahan yang memesan produk mereka, usaha ini terus berkembang dan melayani permintaan dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan beberapa kali mengekspor ke beberapa negara di Asia dan Eropa.

Liputan6.com, Sukabumi - Usaha pembuatan busur dan panah yang dikembangkan empat pemuda milenial Kota Sukabumi, Jawa Barat, sudah beromzet Rp 500 juta setiap bulan.

"Workshop kerajinan pembuatan busur dan anak panah untuk pemula ini kami tekuni sejak 2015 dengan melihat potensi pasar. Alhamdulillah berkat kerja sama, keuletan, dan manajemen yang baik sekarang kami sudah menjadi yang terbesar di Kota Sukabumi," kata Manager Marketing Alvo Archery Sukabumi, Agung Gumilang di Sukabumi, Kamis 29 November 2018.

Usaha ini berawal saat Dini Bayu Subagio, Nur Rohman, Aris Sanjaya, dan Agung Gumilang bermusyawarah pada 2015 untuk menentukan usaha apa yang akan dilakukan.

Dari obrolan itu tercetuslah pemikiran dari Dini Bayu untuk menentukan usaha jasa kurir dan pembuatan busur panah. Namun karena saat itu kerajinan ini belum terlalu ramai sehingga dipilihlah kerajinan busur panah dengan merek dagang Alvo Archery yang workshopnya berada di Jalan Pramuka Nomor 6, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Seiring semakin banyaknya penghobi bahkan atlet panahan yang memesan produk mereka, usaha ini terus berkembang dan melayani permintaan dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan beberapa kali mengekspor ke beberapa negara di Asia dan Eropa.

Usaha ini pun mampu memberdayakan pemuda lain sebagai tenaga kerja yang hingga kini sudah ada 30 karyawan mulai dari perajin hingga pemasaran.

"Awalnya ada 40 karyawan, namun sebagian ada yang keluar karena beberapa hal seperti mempunyai kesibukan lain. Tapi yang pasti dengan usaha yang kami rintis ini pun kami ingin memberdayakan kawula muda yang ada di Kota Sukabumi," tambahnya.

Sementara itu, marketing Alvo Archery Nuri Itsnainy mengatakan, pemasaran dilakukan dengan dua cara yakni offline dan online. Untuk offline biasanya konsumen datang langsung workshop atau ke agen, namun untuk yang online memanfaatkan media daring seperti media sosial dan marketplace.

Harga produk bervariasi mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 1,5 juta. Ke depan pihaknya berharap produk panahan ini bisa bersaing dengan produk impor karena kualitasnya tidak kalah bahkan bisa dikatakan lebih unggul untuk standar pemula.

"Kami ingin produk Alvo Archery ini digunakan oleh para atlet dan penghobi panahan Indonesia karena merupakan karya anak bangsa," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemuda harus mempunyai jiwa wirausaha apalagi Kota Sukabumi merupakan daerah perdagangan dan jasa yang harus dimanfaatkan melalui kreativitas dan inovasi.

Saksikan video pilihan berikut ini: